Tampilkan postingan dengan label Narasumber. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Narasumber. Tampilkan semua postingan

05 September 2025

,

Berkarya dan Berprestasi Lewat Tulisan

 



Malam ini, 3 September 2025 saya diundang kembali untuk berbagi pengalaman menyemangati peserta Kelas Belajar Menulis Nusantara Gelombang 33. Pada kesempatan ini saya hanya sharing kepada peserta jika Menulis itu dapat menghasilkan karya dan melejitkan prestasi. Pelatihan ini sangat unik narasumber berbagi materi lewat WA alasanya karena peserta tersebar di seluruh Nusantara dan WA adalah salah satu solusi meminimalisir permasalahan sinyal buruk.

Acara dibuka oleh Bu Dyah salah satu moderator piawai di KBMN gel 33. Saya pun mulai berbagi materi dengan mengucapkan salam dan meminta peserta untuk memperkenalkan dirinya dan menjawab dua pertanyaan pemantik yaitu :

  1. Apa tujuan Bpk/Ibu mengikuti kelas Belajar Menulis?
  2. Apakah Bpk/ibu  setuju jika menulis dapat melejitkan prestasi?  Sebutkan alasannya

Peserta menjawab pada link padlet yang saya berikan.




Dalam memberikan materi ada banyak ide yang muncul secara spontan dalam benak saya yang pada awalnya tidak saya pikirkan. Saya memancing pertanyaan kepada peserta Apakah menulis itu susah?

Hampir sebagian besar jawaban mengatakan susah, dan alasannya

  •  Susah ide
  • Miskin kosa kata
  • Sulit merangkai kata
  • Menunda-nunda
  • Bingung mau menulis apa
  • Tidak Percaya Diri
  • Bingung mau dimulai dari mana
  • Merasa tulisannya jelek tidak layak dibaca

Akhirnya saya pun mengajak peserta untuk membuktikan apakah benar menulis itu susah? Tantangan yang saya berikan berupa gambar bulan purnama. Saya mengarahkan peserta untuk menjawab pertanyaan saya “ Buatkan kalimat yang berkaitan pada gambar tersebut’?  

Kemudian para peserta memulai untuk membuat kalimat. Berikut kalimat-kalimat yang dibuat oleh peserta

Bulan purnama yang bulat sempurna itu menggantung  di langit, seakan menjadi lentera raksasa bagi bumi yang rindu cahaya

Pesona purnama membuatku takjub atas kuasa Illahi.

Bulan purnama yang bulat sempurna itu menggantung  di langit, seakan menjadi lentera raksasa bagi bumi yang rindu cahaya

Sinar rembulan yang menjadikan suasana alam menjadi indah dan tenang

Kau antar perjalananku sebagai supir pribadi

Sore itu, matahari meninggalkanku dalam sepi. Maka kutunggu sang penjaga malam datang, menemaniku dalam galau.

Duduk manis dibelakang stir ...sambil sesekali melirik sang Bos yang sedang membaca Alqura'an diponselnya

Dibawah sinar purnama alam dan sekitarnya menjadi tenang dan indah seolah merasakan pancaran cahayanya yang indah nan lembut ...

Teringat dengan malam purnama yang indah teringat mantan kekasih yang sekarang bersamaku

Setelah para peserta menjawab saya menaikkan tantangan gambar diatas menjadi sebuah paragraph;

Kemudian saya tantang kembali dengan menaikan untuk menulis dalam 1 paragraf berikut tulisan peserta

Saat lembayung senja menghilang, melipat malam dalam kelam, purnama mulai menampakkan wajah cerianya menyapa semesta dengan senyuman manisnya, menyibak selimut kegelapan. Ada secercah harapan di balik kelam. Simponi alam memecah kesunyian,saat hewan-hewan nokturnal mulai berpetualang, saat bayi pipit tertidur nyaman dalam peluk hangat bulu induknya, saat penghuni alam mulai melepas lelah dalam belai angin yang berbisik lirih membelai rambut-rambut bunga daisy, dan setiap helai daun saling menyapa,  ternyata di balik kegelapan selalu ada cahaya. Inna ma'al 'usri yusran.

Purnama sungguh kehadiranmu sangat dirindukan oleh siapa pun. Karena kau datang dengan sejuta pesona  memancarkan keindahan alam disekitarmu bahkan pohon tak berdaunpun terlihat sangat indah diterpa sinarmu. Engkau datang memberikan kedamaian dan harapan serta menabur kebaikan lewat sinarmu.

Bulan purnama malam itu tampak begitu besar dan indah, memancarkan cahaya kuning keemasan yang menenangkan hati. Siluet pepohonan kering di bawahnya seakan menjadi lukisan alam yang sederhana, namun sarat makna. Ada rasa damai sekaligus rindu ketika memandangnya, seolah bulan sedang bercerita tentang perjalanan waktu yang tak pernah berhenti

Melihat bulan purnama nan indah itu, aku jadi teringat dengan mimpi yang ku alami. Bulan itu persis yang ada dalam mimpiku. Begitu besar dan indah tiada tara. Pada saat itu aku sedang mengandung anakku si pengais bungsu. Setelah mimpi itu terjadi, aku selalu menunggu bulan purnama tiba namun tak pernah sesuai dengan yang ada dalam mimpiku. Kini, kulihat pemandangan dalam mimpiku ada di grup ini. Hati ini berdebar kencang, takjub dibuatnya. Haru bingah tak terkira. Pesona purnama itu membuatku takjub atas kuasa Illahi Robbi. Terimakasih ya Robb atas nikmatMu yang tak terhingga ini.

Kemudian saya menanyakan Bpk/ibu jika saya tantang menjadi 300 kata  terus meningkat menjadi 1000 kata, apa yang ada dalam pikiran Bpk/ibu?

Jawaban peserta

  1. Harus terus menambah ide
  2. Terus berpikir dan merangkai kata.

Kemudian saya menyampaikan sekarang kalau saya tambah ide bunga mawar apakah tulisan akan berkembang?

Jawaban peserta bisa berkembang dan peserta mulai menggabungkan tulisan keterkaitan dari gambar pertama dan kedua

Sang bulan purnama seolah mengikuti perjalananku sampai dirumah sakit Slamet Riyadi rumah sakit Tentara yang disini putraku yang bontot bekerja....

Karena sibontot mudik ke Cirebon...pekerjaan sesar malam ini digantikan oleh sang Bos yang beliau adalah ayahnya

Kemudian saya menambakan lagi 10 gambar  dan saya tanyakan apakah dengan bertambahnya gambar ide tulisan kita bisa menjadi 1000 kata. Para peserta menjawab bisa.

Dan para peserta akhirnya bisa menyimpulkan sendiri menulis itu tidak susah, kunci dari menulis itu ide, kemudian kembangkan ide dengan research, cari subyek, obyek, yang terkait maka jadilah tulisan/artikel yang ingin ditulis.

Jika kita sebagai  pemula meulislah dari hal-hal sederhana, semampunya berawal dari 1 kata (menjadi ide) tuangkan dalam kalimat ( kemudian menjadi paragraph) kembangkan menjadi artikel 300 kata, 500 kata kemudian bermain di 1000 kata

Rahasia Menulis

  1. Bapak/ibu tentukan dulu apa tujuan/ motivasi bapak/ibu menulis, apa hanya sekadar mau belajar, hobi,  atau karena keterpaksaan salah satu persyaratan naik pangkat,  bisa jadi karena ingin mendapatkan uang. Semua motivasi yang saya sebutkan baik tidak ada salahnya
  2. Setelah menentukan motivasi hal selanjutnya Bpk/ibu mulai menulis, menulis apa saja yang ada di dalam pikiran Bpk/ibu tentang lingkungan sekitar, tentang siswa, tentang binatang kesayangan, hal-hal yang Bpk/ibu senangi atau kuasai.
  3. Tuangkan semua ide yang ada ‘tunda dulu’ untuk mengedit tuntaskan semua ide dalam tulisan hingga selesai.
  4. Latih menulis setiap hari dimulai dari 100 kata kemudian meningkat 150 kata naik lagi  menulis pentigraf (menulis tiga paragraf) hingga pada akhirnya bisa menulis 1000 kata perhari.
  5. Lakukan setiap hari
  6. Setelah semua terbiasa mulai tingkatkan dengan membuat peta konsep  jika tulisan yang kita buat ingin dijadikan sebuah buku.
  7. Mulailah join menulis Buku Antologi (Hal ini bertujuan untuk menumbuhkan kepercayaan diri  menjadi seorang penulis).

Bpk/ibu setelah menulis Selanjutnya agar tulisan  Bpk/ibu  menjadi lebih berkualitas, enak dibaca Bpk/Ibu harus memperhatikan kaidah-kaidah dasar penulisan.

Apa saja kaidah dasar penulisan (Ini berdasarkan pengalaman saya menjadi kurator/editor untuk penulis pemula kesalahan-kesalahan dasar yang sering muncul )

Sebenarnya itu adalah kesalahan dasar saja tapi sebaiknya jika Bpk/ibu sedang menulis tuangkan saja semua ide sampai selesai setelah itu baru dibaca ulang dan lakukan pengeditan.

Sesi pun dilanjut dengan tanya jawab

Bismillah, salam kenal saya Yuyun Srimulyati dari kota tahu. Izinkan saya meronce beberapa butir pertanyaan dan kupersembahkan kepada narasumber dan moderator hebat malam ini.

Apa metode yang digunakan dalam menulis, dan bagaimana metode tersebut dapat mempengaruhi kualitas karya tulis?

Bagaimana proses penulisan dapat dianggap sebagai proses literatif yang melibatkan revisi dan perbaikan?

Apa peran intuisi dan kreativitas dalam proses penulisan?

Cendrawasih terbang ke Pati,

Terima kasih miss Rita Wati.🙏

Salam kenal Bu Yuyun , 

  1. Metode dalam menulis itu tergantung dari jenis tulisannya bu. Karya ilmiah, skripsi dll itu sudah ada aturan bakunya tersendiri sedangkan  artikel populer itu bebas bu tidak terikat
  2. Proses revisi terjadi untuk karya ilmiah. Sedangkan artikel populer ataupun cerpen revisi dilakukan untuk memperindah atau mengenakan bacaan
  3. Perannya untuk mendukung tulisan kita, misal saya menulis tentang laptop maka saya akan menggunakan intusi dan kreativitas saya didukung dengan data

Dari Ningsih-Malang

Selamat malam, mohon izin bertanya

Bagaimana cara kita mengevaluasi keberhasilan tulisan kita?

Bagaimana caranya menciptakan kekhasan pada tulisan kita sehingga tampak lebih menarik dan berbeda dengan yang lain.

Selamat malam Bu Ningsih salam kenal

Cara kita mengevaluasi tulisan kita dengan cara membaca berulang kalau saya bisa lebih dari 10x semakin sering kita baca maka akan ditemukan rasa apakah sudah cukup, kurang atau harus ditambah

Kekhasan dalam tulisan itu secara alamiah bu, ibu tulis aja apa yang ada dalam pikiran ibu maka hasilnya akan berbeda dari yang lain. Kecuali jika menggunakan char gpt/gemini

Dari Bu Ovi

Mengapa banyak penulis kesulitan menyelesaikan naskah meski ide sudah matang, dan bagaimana cara mengatasi writer’s block yang muncul di tengah proses kreatif?

jujurli saya sering seperti itu bu apalagi terkait dengan tema lomba, ide saya selalu berantakan tapi biasanya saya pelan-pelan bu bisa blog walking cari ide, bisa berimajinasi dan research tema tulisan yang ingin kita tulis biasanya dengan seperti itu ide muncul perlahan-lahan setiap muncul saya tuangkan dan tidak dipaksakan untuk diselesaikan pada saat itu klw sy mengikuti deadline

Apakah penting untuk langsung memikirkan judul sejak awal, atau lebih baik ditentukan setelah cerita selesai?

Kalau saya sebaiknya jika judul muncul di awal jadikan sebagai  tema kemudian tulis sampai selesai baru tentukan judul, jika judul diawal biasanya tulisannya idenya menjadi sempit

 Pertanyaan berikutnya dari teman di gel 33

Bagaimana cara membedakan antara tulisan yang ‘bagus menurut diri sendiri’ dengan tulisan yang memang layak untuk pembaca?

Pada dasarnya semua tulisan itu bagus, hanya saja sedalam mana ia menulis tulisan itu dan didukung dengan data. jika suatu tulisan bisa menceritakan artikel secara mendalam ddidukung dengan data maka tulisan itu sangat layak dibaca, akan tetapi jika tulisannya hanya berdsarkan dari pengalaman saja tanpa didukung by data dan keterkaitannya maka akan terasa kurang

Alhamdulillah sudah jam 21, dan ini adalah pertanyaan terakhir dari teman kita di gel 33 bu.

Apakah penulis pemula sebaiknya menulis mengikuti aturan baku (PUEBI, struktur, gaya), atau boleh bebas dulu supaya tidak terhambat?

Menulis bebas bu jangan memikirkan aturan baku, ketika ide muncul tulislah hingga selesai setelah selesai baru lakukan pengeditan sesuai PUEBI. kalau gaya  dan struktur selama artikel populer masih bebas bu tidak terikat.

Tepat pukul 21.00 WIB acara ditutup dan peserta mengumpulkan resume pada link di bawah ini.

Hasil resume peserta


Continue reading Berkarya dan Berprestasi Lewat Tulisan

27 Januari 2025

Mendidik Anak di Era Digital


 




“Ajarilah anak-anakmu sesuai dengan zamannya, karena mereka hidup di zaman mereka bukan pada zamanmu. Sesungguhnya mereka diciptakan untuk zamannya, sedangkan kalian diciptakan untuk zaman kalian”.

-Ali bin Abi Thalib-

Hari ini Minggu, 26 Januari 2025 kembali lagi saya mendapatkan kesempatan untuk mengisi materi Strategi Mengasuh dan Mendidik Anak di Era Digital pada pengajian Ibu-Ibu Ad Dakwah Lingkungan Ketugtug

Tema parenting sangatlah menarik untuk di bahas terlebih pada era digitalisasi saat ini . Mengasuh mendidik anak di era digital tidaklah mudah.  Tantangan terbesar kadang datang dr orang tua sendiri memberi screen time kepada anak dengan alasan hiburan, merangsang motorik hingga karena tidak bisa menemani anak.

 

Anjuran yang terdapat dari modul 7 Kebiasaan baik anak Indonesia hebat orang tua perlu menerapkan prinsip 3S (Screen time mengajarkan anak berapa lama dan cara mengatur ketika menggunakan gadget, Screen Break melakukan jeda ketika anak beraktivitas dengan gawai dengan cara  bermain, berinteraksi dan Screen zone   yaitu bebaskan gadget pada 3 ruangan : ruang tidur, ruang makan dan kamar mandi)

 

Sebagai catatan penting waktu penggunaan TV, Laptop, gadget bagi anak usia 0-2 tahun adalah 0 jam , 2-5 tahun 1 jam  per hari 6 tahun ke atas 2-3 jam perhari dengan konten edukatif bimbingan orang tua

Continue reading Mendidik Anak di Era Digital

23 Januari 2025

,

Webinar Mengajar Dengan Hati, Berinovasi Tiada Henti



Hari ini Cikgu berkesempatan menjadi salah satu narasumber utama dalam webinar nasional yang diselenggarakan dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun ke-10 Komunitas Guru TIK dan Informatika PGRI (KOGTIK) bekerjasama dengan Penerbit Andi. Webinar bergengsi ini mengangkat tema “Mengajar dengan Hati, Berinovasi Tiada Henti” dengan  menghadirkan Ketua Dewan Eksekutif APKS PGRI Dr. Sumardiansyah P, M.Pd, Sekretaris Jenderal KOGTIK, Bapak Dr. Wijaya Kusuma, M.Pd., Agustinus Subardana, MM, selaku DIrektur Penerbit Andi, Eko Adi Saputro, M.Kom dan Ibu Maria Magdalena, S.Kom  yang  dilasanakan secara virtual.

Cikgu merasa sangat terhormat dapat diundang sebagai narasumber dalam acara sebesar ini. Ini adalah kesempatan bagi cikgu untuk berbagi pengalaman dan pengetahuan tentang berbagi praktik baik hingga menjadi guru berprestasi yang Cikgu raih selama 4 tahun belakangan ini.

Webinar HUT KOGTIK ke-10 ini diharapkan dapat menjadi wadah bagi para guru untuk saling bertukar pikiran dan berbagi pengalaman. Selain itu, acara ini juga diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia melalui pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi.

 



Continue reading Webinar Mengajar Dengan Hati, Berinovasi Tiada Henti

14 Januari 2025

,

Strategi Mengasuh dan Mendidik Anak di Era Digital



Tanggal 4 Januari 2025 menjadi hari yang cukup berkesan bagi saya. Untuk pertama kalinya, saya mendapat undangan untuk menjadi narasumber dalam acara yang diselenggarakan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Jembrana. Tema yang diangkat, "Strategi Mengasuh dan Mendidik Anak di Era Digital", cukup menarik perhatian saya.

Namun, di balik rasa senang, ada juga sedikit keraguan yang menghantui. Tema ini terasa begitu dekat dengan kehidupan sehari-hari, bahkan menjadi salah satu permasalahan terbesar yang dihadapi para orang tua saat ini. Bagaimana tidak? Perkembangan teknologi yang begitu pesat membuat kita semua, termasuk saya, kerap merasa kebingungan dalam mengarahkan anak-anak agar tumbuh menjadi generasi yang cerdas dan berakhlak mulia.

Setelah beberapa kali pertimbangan, akhirnya saya memutuskan untuk menerima tawaran ini. Saya merasa terpanggil untuk berbagi pengalaman dan pengetahuan, sekaligus belajar dari para peserta lainnya.

Era digital adalah periode dalam sejarah manusia di mana teknologi informasi dan komunikasi (TIK) telah mengubah secara mendasar cara kita hidup, bekerja, dan berinteraksi. Tandai dengan pesatnya perkembangan komputer, internet, dan perangkat pintar, era digital telah membawa kita ke dunia yang terhubung secara global dan serba instan.

Pengasuhan atau parenting adalah proses membimbing, mendidik, dan merawat anak sejak lahir hingga dewasa. Ini adalah perjalanan panjang yang penuh dengan kasih sayang, kesabaran, dan pembelajaran. Tujuan utama pengasuhan adalah membantu anak tumbuh menjadi individu yang mandiri, bertanggung jawab, dan bahagia.

 

Strategi mengasuh dan mendidik anak di era digital yaitu:

Menjadi contoh yang baik dengan cara:

Gunakan gadget secara bijak: Anak-anak belajar dari apa yang mereka lihat. Batasi penggunaan gadget saat bersama keluarga dan lakukan aktivitas lain yang lebih produktif.

Etika online: Ajarkan anak tentang etika berinternet, seperti tidak menyebarkan informasi yang tidak benar atau menghina orang lain.

 

2. Atur Waktu Layar

  • Batasi waktu penggunaan gadget: Tetapkan waktu yang jelas untuk penggunaan gadget dan pastikan anak mematuhinya.
  • Buat jadwal: Buat jadwal yang seimbang antara waktu bermain gadget, belajar, dan aktivitas fisik.
  • Bebaskan waktu tanpa gadget: Ciptakan waktu khusus untuk keluarga tanpa gangguan gadget, seperti makan malam bersama atau bermain di luar.

Tantangan Pengasuhan di Era Digital

Dengan semakin berkembangnya teknologi, orang tua dihadapkan pada tantangan baru dalam mengasuh anak. Beberapa di antaranya adalah:

  • Paparan konten negatif: Anak-anak dapat dengan mudah mengakses konten yang tidak sesuai usia.
  • Kecanduan gadget: Penggunaan gadget yang berlebihan dapat mengganggu perkembangan anak.
  • Privasi dan keamanan data: Melindungi privasi anak di dunia digital.

 

 

 


Continue reading Strategi Mengasuh dan Mendidik Anak di Era Digital

28 Desember 2024

, , ,

Mengekspresikan Diri Yang Baik Di Media Sosial

 


Assalamualaikum wr wb, selamat siang, salam Sejahtera, salam bahagia untuk Bpk/ibu hebat  di seluruh Indonesia yang telah bergabung di group GMLD

Apa kabar Bpk/ibu semua sebelum dimulai saya ingin berpantun terlebih dahulu, Bpk/ibu bisa bilang cakep di dalam hati J

Ngobrol santai, sambil belajar

Di grup WA yang asyik ini.

Ilmu bertambah, relasi pun melebar

Ayo ekspresikan diri di sosmed semoga menginspirasi

 

WA berbunyi, grup pelatihan memanggil

Ilmu baru siap kita gali.

Mari kita ekspresikan diri di media sosial

Jaringan semakin erat, ilmu bersemi.

 

Bpk/ibu saya Rita Wati.  Guru Informatika di SMP Negeri 2 Mendoyo Kab. Jembrana Provinsi Bali. Hari ini saya mendapatkan kehormatan kembali dari Om Jay  dan team GMLD yang telah mengundang saya untuk menjadi narasumber.

 

Saya sempat melihat nama-nama Bpk/ibu yang bergabung di group GMLD , sebagian besar adalah guru-guru saya dalam Kelas Belajar Menulis Nusantara seperti: Om Jay, Pak. Dedi, Bunda Kanjeng dan lainnya.

Selain itu juga ada sahabat saya sudah  sering Mengekspresikan Diri Yang Baik Di Media Sosial. Baik itu dalam bentuk video di youtube dan tulisan di blog. Bahkan ada yang kontennya menjadi tranding topic.

Siang ini mohon izin untuk berbagi materi tentang *Mengekspresikan Diri yang Baik di Media Sosial*

Senin kemarin saya mendapat undangan dari Om Jay untuk menjadi pemateri pada GMLD ini dengan tema Keterampilan Digital Untuk Masa Depan yang Cerah. Saya sempat mempersiapkan materi tersebut kemarin saya konfirmasi ternyata Om Jay salah ketik seharusnya *Mengekspresikan Diri yang Baik di Media Sosial* wah saya jadi tertantang. Tema ini terlihat simple tapi difficult.J

Saya yakin Bpk/ibu di group ini sudah sangat sering mengekspresikan diri di sosmednya masing-masing bahkan followersnya sudah banyak.

 

Bpk/ibu yang saya hormati dan saya kagumi, salah satu indikator yang mengantarkan saya menjadi guru inspiratif  Kemendikbud tahun 2021 bisa jadi karena saya ‘mengekspresikan diri di media sosial’ karena pada saat itu saya mengangkat Praktik baik dengan judul *Literasi blog dan Tutorial Youtube dalam Mengatasi Learning Loss*. Saya yakin jika saya tidak mengekspresikan Keterampilan Digital saya lewat tulisan di blog dan youtube tentu saja kecil harapan saya bisa menjadi peserta terbaik guru inspiratif jenjang SMP ketika itu.

Bpk/ibu yang ingin berkenalan dengan saya, kegiatan apa saja yang sering saya lakukan bisa mengunjungi . https://www.cikgurita.com/2022/06/about-me.html

 

Bpk/ibu kita lihat bersama di era serba Digital ini hampir semua kalangan banyak mengekspresikan dirinya di media sosial.  Banyak diantara mereka mendapatkan penghasilan karena berhasil menjadi konten creator. Dan tidak sedikit pula yang berurusan dengan hukum karena konten yang menyangkut, Pencemaran nama baik, SARA dan hal lainnya yang melanggar hukum.

Akhir-akhir ini ada yang viral guru ASN yang resign karena ‘merasa lingkungannya yang toxic’ (kasus ini ada pro dan kontra dari netizen) dan yang terbaru Guru yang mengekspresikan kekecewaan terhadap tulisan siswa yang tidak bisa dibaca hingga menyalahkan guru pada jenjang SD.

Bpk/ibu yang Budiman mengekspresikan diri di media sosial ibarat berakting di panggung virtual. Kita adalah individu yang mencari perhatian dan validasi dari orang lain. Kita lihat bersama ratusan atau ribuan yang berteman dengan kita di sosmed memiliki aneka ragam dalam mengekspresikan postingannya. Ada  yang memposting tentang kegiatan sehari-harinya, ada yang mengekspresikan di sosmed tentang hobinya, tentang masalahnya, tentang perasannya dan lainnya.

Sebelum saya lanjut kalau Bpk/ibu sering poasting  tentnag apa pada sosmednya?

 

Bpk/ibu sebelum kita mengekspresikan diri pada sosial media ada baiknya kita ketahui *Landasan Hukum tentang Etika Bermedia Sosial*

UU No 19 Tahun 2016 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) memuat beberapa pasal yang mengatur tentang etika bermedia sosial. Pasal-pasal tersebut, antara lain:

  • Pasal 27 ayat (3): Larangan menyebarkan informasi yang tidak benar dan menyesatkan.
  • Pasal 28 ayat (2): Larangan menyebarkan ujaran kebencian.
  • Pasal 32 ayat (1): Larangan mencemarkan nama baik orang lain.

UU ITE mengatur berbagai perlindungan hukum atas kegiatan yang memanfaatkan internet sebagai media, baik saat melakukan transaksi, pemanfaatan informasi maupun mengekspresikan diri pada sosmed. Maka dari itu kita harus bijak bermedia sosial dengan cara:

1. Menggunakan media sosial sesuai dengan kebutuhan.
2. Menjaga sikap dan etika dalam berinteraksi dengan pengguna lain.
3. Menyaring informasi yang didapat.
4. Menghindari akun-akun provokatif, dan terakhir
5. Memaksimalkan manfaat penggunaan media sosial.

 

Bpk/ibu pada dasarnya ada lima hal yang harus kita perhatikan ketika akan berekspresi disosial media yang dikenal dengan “THINK” yang merupakan akronim dari is it True?, is it Helpful?, is it Inspiring?, is it Necessary?, and is it kind?.

is it True?  (Apakah informasi yang kita sampaikan benar)

is it Helpful? (Apakah informasi yang kita sharing dapat membantu pembacanya)

is it Inspiring?, (Apakah informasi yang kita sharing dapat menginspirasi)

is it Necessary? (Apakah informasi yang kita sharing itu diperlukan)

is it kind? (Apakah informasi yang kita sharing itu baik/ bermanfaat)

Jika Bpk/ibu menggunakan metode THINK dalam mengekspresikan diri di Sosmed, Insyaallah konten Bpk/ibu akan memiliki value dan berkualitas.

Selain bijak dalam bermedia sosial kita juga harus menjadi pengguna media sosial yang bertanggung jawab. Caranya bagaimana?

  • Bersikap sopan dan santun dalam berkomunikasi. Hindari penggunaan bahasa yang kasar dan menyinggung.
  • Menghormati privasi orang lain. Jangan menyebarkan informasi pribadi orang lain tanpa persetujuan mereka.
  • Tidak menyebarkan informasi yang belum tentu benar. Selalu cek kebenaran informasi sebelum membagikannya.
  • Berfikir kritis sebelum membagikan konten. Pertimbangkan dampak konten yang Anda bagikan kepada orang lain.
  • Laporkan konten yang tidak pantas. Jika Anda menemukan konten yang melanggar etika, laporkan kepada platform media sosial terkait.

 

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menggunakan sosial media, yaitu:

    1. Menjaga norma dan etika dalam menggunakan sosial media.
    2. Menggunakan tutur kata yang baik dalam memberikan tanggapan atau komentar.
    3. Menghindari penyebaran konten SARA, aksi kekerasan, serta pornografi.
    4. Membagikan informasi yang terpercaya, akurat, dan bermanfaat.
    5. Menyaring dan memilah informasi yang didapatkan dari berbagai sumber.
    6. Menjadikan sosial media sebagai media untuk berkarya.
    7. Membangun relasi dan komunikasi yang sehat.

Namun, dalam bersosial media juga hendaknya kita tidak melakukan beberapa hal. Hal-hal yang tidak seharusnya dilakukan dalam bersosmed yaitu:

    1. Menyebarkan berita bohong yang dapat memicu konflik
    2. Memberikan komentar negatif kepada orang lain
    3. Menyebarkan konten ilegal yang melanggar hukum
    4. Mengunggah hal-hal yang sifatnya terlalu pribadi karena jejak digital akan selalu ada
    5. Mudah percaya dengan orang yang ditemui di sosial media
    6. Curhat masalah pribadi secara berlebihan (privasi)

 

Mengapa Etika Bermedia Sosial Penting?

Etika bagaikan fondasi yang membangun interaksi positif di dunia maya. Dengan menerapkan etika, kita dapat:

  • Menciptakan ruang digital yang aman dan nyaman: Menghormati privasi, menghindari ujaran kebencian, dan menyebarkan informasi yang benar akan menciptakan lingkungan online yang kondusif bagi semua.
  • Melindungi diri dari bahaya: Etika dapat membantu mencegah cyberbullying, pelecehan online, dan penipuan.
  • Meningkatkan kualitas interaksi dan komunikasi: Berkomunikasi dengan sopan dan santun, serta menghargai pendapat orang lain akan membangun pertukaran informasi yang lebih positif dan produktif.

Berikut beberapa platform media sosial populer yang bisa Bpk/ibu ekspresikan diri :

  • Instagram: Cocok untuk berbagi foto dan video pendek.
  • TikTok: Platform video pendek yang sangat populer.
  • YouTube: Ideal untuk membuat konten video yang lebih panjang.
  • Twitter: Untuk berbagi pemikiran dan mengikuti tren.
  • Facebook: Platform yang serbaguna, bisa digunakan untuk berbagai tujuan.

 

Mengekspresikan diri di media sosial memang menyenangkan, tapi juga penting untuk melakukannya dengan bijak. Berikut beberapa cara yang bisa kamu coba:

1. Temukan Identitas Dirimu:

  • Passion dan minat: Apa yang paling kamu suka dan ingin bagikan? Bisa berupa hobi, minat, atau pandangan hidup.
  • Gaya pribadi: Bagaimana cara kamu ingin terlihat di mata orang lain? Apakah kamu ingin terlihat lucu, inspiratif, atau informatif?
  • Nilai-nilai: Apa yang kamu percaya dan ingin promosikan? Nilai-nilai ini akan menjadi panduan dalam membuat konten.

2. Pilih Platform yang Tepat:

  • Sesuaikan dengan target audiens: Setiap platform memiliki pengguna dengan minat yang berbeda.
  • Perhatikan jenis konten: Apakah kamu lebih suka berbagi foto, video, tulisan, atau kombinasi semuanya?

3. Buat Konten yang Menarik:

  • Otentik: Jadilah diri sendiri dan jangan takut untuk unik.
  • Bernilai: Tawarkan sesuatu yang bermanfaat atau menghibur bagi pengikutmu.
  • Visual yang menarik: Gunakan foto dan video berkualitas baik.
  • Tulisan yang jelas dan ringkas: Sampaikan pesanmu dengan efektif.
  • Gunakan hashtag yang relevan: Ini akan membantu orang lain menemukan kontenmu.

4. Berinteraksi dengan Pengikut

  • Balas komentar: Tunjukkan bahwa kamu menghargai pendapat mereka.
  • Follow akun lain: Bangun koneksi dengan orang-orang yang memiliki minat yang sama.
  • Ikuti tren: Bergabunglah dalam percakapan yang sedang populer.

5. Jaga Etika

  • Hormati orang lain: Hindari komentar yang kasar, menyinggung, atau diskriminatif.
  • Jangan menyebarkan hoaks: Pastikan informasi yang kamu bagikan akurat.
  • Lindungi privasi: Jangan terlalu banyak membagikan informasi pribadi.

Contoh Konten:

  • Jika  suka memasak: Bagikan resep, tips memasak, atau foto makanan yang menarik.
  • Jika suka menulis: Buat blog atau tulis puisi pendek.
  • Jika suka traveling: Bagikan cerita perjalanan dan foto-foto destinasi wisata.
  • Jika  suka menggambar: Posting karya seni kamu.

Tips:

  • Konsisten: Posting secara teratur agar pengikutmu tetap tertarik.
  • Jangan terlalu fokus pada jumlah pengikut: Kualitas interaksi lebih penting.
  • Ambil jeda: Jangan terlalu sering online, berikan waktu untuk diri sendiri.

Bpk/ibu mengekspresikan diri di media sosial adalah tentang menemukan suara unik kita dalam berbagi . Yang terpenting adalah tetap menjadi diri sendiri, patuhi aturan ITE, gunakan THINK dan nikmati prosesnya.

Demikian sharing materi dari saya jika ada kekhilafan mohon maaf yang sebesar-besarnya

Semoga menjadi ilmu yang bermanfaat, Semoga bermanfaat untuk masa depan.

Wabillahi Taufiq Wal Hidayah Wassalamualaikum Warahmatullahi wabarakatuh


Referensi

https://pedulisosial.ukm.undip.ac.id/index.php/2022/10/22/bijak-bersosmed-sosial-media-bak-pisau-bermata-dua/

https://djpb.kemenkeu.go.id/kppn/tanjungredeb/id/data-publikasi/artikel/3114-tips-bijak-menggunakan-media-sosial.html

https://wijayalabs.com/2022/11/30/mengekspresikan-diri-yang-baik-di-media-sosial-2/

https://diskominfo.sukoharjokab.go.id/berita/menavigasi-dunia-maya-dengan-etika-menjadi-pengguna-media-sosial-yang-bertanggung-jawab-1

 

Continue reading Mengekspresikan Diri Yang Baik Di Media Sosial