Menjadi
seorang guru di era transformasi teknologi bukan lagi semata tentang berdiri di
depan kelas, melainkan tentang bagaimana tetap relevan ketika layar telah
menjadi jendela utama ilmu pengetahuan. Di balik setiap materi kreatif dan
pembelajaran interaktif yang dinikmati siswa, ada peran seorang Guru Pejuang
Digital yang bekerja dalam senyap menyiapkan materi, mengelola data, sekaligus
terus beradaptasi dengan perkembangan teknologi yang bergerak begitu cepat.
Dedikasi
ini menuntut fokus tinggi, konsistensi, dan ruang kerja yang mendukung. Bagi
saya, ruang kerja yang rapi dan estetik bukan sekadar gaya hidup, melainkan
kebutuhan untuk menjaga produktivitas dan ketahanan mental. Dalam konteks
inilah saya memandang ASUS V400 series, AiO PC terbaik untuk di rumah dan di tempat kerja yang
memadukan efisiensi, performa, dan keindahan dalam satu meja kerja bagi guru
pejuang digital di balik layar sebagai workstation ideal, sebuah representasi
dari konsep berkarya tanpa batas.
Pejuang Digital Dibalik Layar
Sejatinya,
di era teknologi saat ini, banyak guru telah menjadi pejuang digital di
lingkungan kerjanya masing-masing. Saya sendiri mengawali perjalanan sebagai
guru sejak tahun 2006, ketika mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi
(TIK) masih belum banyak diminati. Kini, bidang tersebut berkembang menjadi
Informatika dan Koding Kecerdasan Artifisial (KKA), menuntut kompetensi yang
jauh lebih kompleks.
Pada masa-masa awal, hanya segelintir guru yang cakap teknologi. Akibatnya, saya sering diminta membantu rekan sejawat mulai dari mengoperasikan Ms. Word dan Excel, memasang LCD, mencetak dokumen, mengatasi virus, hingga memperbaiki printer yang bermasalah. Peran ini berkembang seiring waktu. Selain mengajar, saya juga dipercaya menangani administrasi sekolah, data siswa dan kepegawaian, hingga menjadi Operator Dapodik dan Kepala Laboratorium Komputer. Semua peran ini dijalani di balik layar, sering kali tanpa sorotan, namun sangat menentukan kelancaran ekosistem pendidikan di sekolah.
Belajar Teknologi Ditengah Keterbatasan
Saat
mulai bertugas di SMP Negeri 2 Mendoyo, Kabupaten Jembrana, Bali pada tahun
2010, kondisi laboratorium TIK masih sangat sederhana. Kabel semrawut, banyak
perangkat rusak, dan ruang kerja yang jauh dari kata nyaman. Saat itu, saya
membayangkan bagaimana sebuah ruang kerja yang rapi dan ringkas dapat mengubah
cara guru bekerja dan belajar.
Dalam
satu dekade terakhir, kondisi mulai membaik. Pemerintah menyalurkan bantuan
komputer secara bertahap, termasuk melalui UNBK yang kini bertransformasi
menjadi ANBK. Tahun 2025, fokus bantuan bergeser pada Interactive Flat Panel
(IFP) sebagai bagian dari digitalisasi pembelajaran. Hingga Desember, lebih
dari 172.000 IFP telah disalurkan ke sekolah-sekolah, termasuk tempat saya
mengajar.
Namun,
dalam praktiknya, pemanfaatan IFP akan jauh lebih optimal jika didukung oleh PC
yang selalu siap di tempat, bukan perangkat mobile yang berpindah-pindah. Di
sinilah konsep All-in-One PC seperti ASUS AiO V400 menjadi relevan ringkas,
estetik, dan siap digunakan kapan pun dibutuhkan.
Interactive Plat Fanel di ruang pertemuan sekolah (dokpri)
Terlebih
IFP ini adalah fasilitas baru disekolah, sehingga masih banyak guru yang belum terlalu
paham cara menggunakannya. Sebagai guru yang telah mendapatkan workshop
pemanfaatan IFP kewajiban saya mendesiminasi dan mendampingi rekan guru di
sekolah. Agar pemanfaatan IFP dapat berjalan maksimal saya menyarankan kepada
Kepala Sekolah untuk menggunakan PC AiO 400 y desain tipis, tidak memakan
tempat dan selalu standby pada posisinya. Tidak lupa saya kirimkan link
informasi produk https://www.asus.com/id/store/
sebagai bahan pertimbangan keputusan.
Guru Pejuang Digital Sebagai Konten Kreator Edukasi
Membaiknya fasilitas komputer di sekolah dengan difasilitasi internet saya pun mulai aktif membuat video pembelajaran yang diupload ke dalam channel youtube Cikgu Rita. Hal ini bertujuan agar siswa dapat mempelajari materi yang dapat diakses kapan saja dan dimana saja. Tidak hanya itu saya juga berbagi materi di blog. Ada tiga blog yang saya gunakan untuk sharing materi kepada siswa yaitu blog cikgurita, ritapinang dan catatangurumilenial.
![]() |
Riset
Adobe bertajuk Future of Creativity, satu dari empat orang saat ini
menekuni profesi sebagai kreator konten, yang menunjukkan pesatnya pertumbuhan
konten digital seiring meningkatnya penggunaan internet dan media sosial. Data
dari GoodStats juga mencatat bahwa YouTube menjadi platform paling banyak
diakses di Indonesia dengan sekitar 143 juta pengguna pada awal 2025. Tidak
hanya konten hiburan, konten edukatif seperti tutorial dan informasi semakin
diminati masyarakat.
Berdasarkan
uraian tersebut, sudah selayaknya para pendidik turut mengikuti perkembangan
zaman dengan berperan sebagai guru pejuang digital sebagai konten kreator,
khususnya dalam menghadirkan konten edukatif yang mampu menyebarkan nilai-nilai
positif serta menjadi penyeimbang bagi maraknya konten digital yang belum
terverifikasi dan hanya berorientasi pada sensasi. Arah transformasi pendidikan
saat ini jelas mengacu pada digitalisasi, sejalan dengan upaya pemerintah dalam
mempercepat pembangunan dan revitalisasi sekolah serta penerapan pembelajaran
digital.
Dalam
konteks ini, sebagai guru Informatika juga Koding Kecerdasan Artifisial (KKA),
saya memiliki peran dan tanggung jawab yang lebih besar untuk mendukung
keberhasilan digitalisasi pembelajaran. Salah satu bentuk nyata yang saya
lakukan adalah memproduksi konten edukasi, seperti video tutorial, materi
pembelajaran Informatika dam Koding Kecerdasan Artifisial yang saya ampu, serta
tulisan edukatif yang saya publikasikan melalui blog dan kanal YouTube.
Tampilan chanel youtube Cikgu Rita
Apresiasi Sebagai Guru Inspiratif
Perjalanan
sebagai konten kreator edukasi dimulai sejak masa pandemi 2020, ketika
pembelajaran jarak jauh menjadi tantangan besar. Keterbatasan sinyal dan
perangkat mendorong saya memindahkan materi ke blog dan YouTube agar tetap
dapat diakses siswa.
Dari sana, lahirlah buku “25 Tutorial
Tools Pembelajaran Daring dan Luring” dengan tujuan utama berbagi
pengetahuan kepada rekan guru dan siswa mengenai 25 panduan penggunaan aplikasi
pembelajaran yang mudah digunakan dan dapat diterapkan baik dalam pembelajaran
online maupun offline.
Disusul
buku “Knowledge Management Mengintegrasikan Digital Tools dalam Rencana
Pembelajaran” bersama Prof. Richardus Eko Indrajit serta karya nonfiksi berupa cerpen, biografi dan antologi. Upaya ini mendapat
apresiasi sebagai Guru Inspiratif Terbaik Kemendikbud tahun 2021, sebuah
pengakuan yang menguatkan langkah saya untuk terus berbagi.

Penganugerahan guru inspiratif kemendikbud
Asus AiO V400 Sebagai Workstation Ideal Guru Digital
Di
balik semua aktivitas tersebut, kebutuhan akan workstation yang nyaman dan
efisien menjadi semakin nyata. Layar laptop berukuran kecil sering kali
membatasi ruang kerja, sementara PC desktop konvensional memakan tempat. Dalam
konteks inilah ASUS All-in-One PC V400 Series saya pandang sebagai solusi
ideal.
Ada 10 alasan PC ASUS All-in-One V400 mendukung beragam aktivitas terutama
bagi saya yang aktif dalam membuat konten edukasi dan menjalani tugas sebagai
Operator Sekolah.
1. Didukung Layar Nano Edge, Vibrant dan Vivid Menjadikan Visual Tanpa Batas
Sebagai
guru Informatika dan koding kecerdasan artifisial yang aktif mengintegrasikan
teknologi visual dalam pembelajaran, kualitas layar menjadi aspek penting dalam
mendukung proses belajar mengajar maupun produksi konten edukasi. ASUS V400
All-in-One PC menghadirkan layar NanoEdge 3 dengan cakupan warna 100% sRGB dan
72% NTSC yang mampu menampilkan warna secara vibrant, vivid, dan realistis.
Tampilan yang tajam dan kaya warna ini sangat membantu saya saat menjelaskan
konsep pemrograman, visualisasi data, maupun materi kecerdasan artifisial yang
membutuhkan ketelitian visual agar mudah dipahami oleh siswa.
Selain
menunjang aktivitas kreatif, kualitas layar ASUS V400 AiO juga sangat membantu
dalam tugas saya sebagai operator Dapodik yang menuntut ketelitian tinggi dalam
pengolahan data yang sangat penting. Apabila terjadi kekeliruan maka akibatnya
cukup fatal, Bantuan Operasional Sekolah (BOS) tidak cair, sertifikasi guru
bisa tidak cair dan dana bantuan Program Indonesia Pintar untuk siswa juga
tidak cair. Tidak hanya masalah data yang berkaitan dengan keuangan,
keterkaitan administrasi juga sangat mempengaruhi jika terjadi kekeliruan pada
data siswa misal siswa seharusnya berada di kelas 9 akan tetapi karena
kesalahan input menjadi kelas 8. Hal ini dapat menyebabkan kendala siswa dalam
proses kelulusan karena siswa dianggap masih di kelas 8.
Kekeliruan
ini biasanya terjadi selain tidak fokus juga karena kelelahan mata PC ASUS V400
AiO menggunakan layar Nano Edge yang memiliki sudut pandang luas 178° dengan
bezel tipis sehingga tampilan hampir tanpa batas dari tepi ke tepi, mencapai
rasio layar-ke-tubuh hingga 93% . Dengan tampilan yang jernih dan warna yang
konsisten dapat mengurangi kelelahan mata saat bekerja dalam waktu lama.
Sebagai
guru pejuang digital yang banyak berinteraksi dengan komputer hingga lebih dari
9 jam per hari saya memerlukan PC yang aman bagi mata. Terlebih ketika saya
sedang mengerjakan koding seperti pemrograman python. Ketelitian dan kejelian
dalam menemukan syntax eror sangat diutamakan. Terkadang ketika lagi buntu dan
tidak fokus syntax eror bisa diperbaiki hingga berjam-jam lamanya, sehingga
saya butuh PC yang aman bagi mata. Hasil
dari googling saya menemukan PC ASUS
V400 AiO dengan layar sentuh 24 inci memiliki resolusi 1920x1080 yang
dilengkapi dengan lapisan anti-silau dan telah disertifikasi oleh TÜV Rheinland
emisi cahaya biru rendah. Hal ini dapat membantu mata agar tetap segar dan
nyaman hingga berjam-jam lamanya.
3.
Streamlined Beauty untuk Produktivitas
Digital
Sebagai
guru yang bekerja di ruang kelas sekaligus ruang kerja digital, desain
perangkat menjadi faktor penting dalam menunjang kenyamanan dan produktivitas.
ASUS V400 All-in-One PC menghadirkan konsep streamlined beauty melalui estetika
minimalis dengan desain ramping dan modern, sehingga sangat cocok ditempatkan
di ruang guru, laboratorium komputer, maupun ruang kerja pribadi saat
memproduksi konten edukasi. Tampilan yang bersih dan elegan menciptakan suasana
kerja yang lebih fokus dan profesional, baik saat mengajar maupun saat
mengelola administrasi sekolah. Dengan pengurangan tinggi bezel hingga 38%
serta pengurangan ketebalan perangkat hingga 25%, ASUS V400 AiO hadir dalam
bentuk yang lebih ringkas tanpa mengorbankan fleksibilitas.
4.
Performa Tinggi untuk Multitasking
Sebagai
guru dengan multitasking saya membutuhkan perangkat yang mampu bekerja cepat
dan responsif dalam berbagai skenario. ASUS V400 All-in-One PC yang ditenagai
prosesor hingga Intel® Core™ i7-13620H, memori hingga 16 GB DDR5, serta SSD
hingga 1 TB menghadirkan performa tinggi untuk menjalankan aplikasi
pembelajaran, pemrograman, pengolahan data sekolah, hingga editing konten
secara lancar. Kecepatan baca-tulis SSD yang tinggi memastikan waktu respons
dan proses pembuatan aplikasi menjadi jauh lebih cepat, sehingga setiap tugas
harian dapat diselesaikan secara efisien tanpa hambatan.
5.
Port Lengkap, Aktivitas Tanpa Batas
Untuk
menunjang berbagai aktivitas pembelajaran dan administrasi, saya membutuhkan
perangkat dengan konektivitas cepat dan andal ASUS V400 All-in-One PC
dilengkapi dengan port lengkap seperti USB 3.2 Gen 1 Type-A dan Type-C, HDMI-in
dan HDMI-out, serta slot SD dan microSD, sehingga memudahkan saya menghubungkan
berbagai periferal mulai dari flashdisk, kamera, hingga perangkat eksternal
lainnya. Fitur HDMI-in memungkinkan saya menghubungkan ponsel, Interactive Flat
Panel atau perangkat lain langsung ke layar besar ASUS V400 AiO, sangat
membantu saat demonstrasi materi koding, presentasi kelas, maupun proses
pembuatan dan peninjauan konten edukasi.
(IFP) Konektivitas yang cepat dan fleksibel ini memastikan setiap
aktivitas berjalan lancar, efisien, dan tanpa hambatan.
Intensitas
yang cukup tinggi dengan komputer terkadang rasa jenuh datang secara tiba-tiba.
Untuk mengatasi bad mood saya biasanya healing dengan menonton film atau
memutar music favorit. ASUS All-in-One PC V400 Series (V440/V470) dirancang
untuk memberikan pengalaman hiburan yang lebih imersif bagi penggunanya.
Perangkat ini dibekali speaker stereo hi-fi dengan desain bass-reflex yang
mampu menghasilkan suara lebih dalam dan bertenaga.
Dukungan
Dolby® Atmos semakin memperkaya kualitas audio, menghadirkan detail suara yang
jernih sekaligus efek surround yang realistis. Kombinasi ini menjadikan ASUS
All-in-One PC V400 Series (V440/V470) sebagai pilihan ideal bagi saya dalam menikmati
musik, film, maupun konten hiburan lain dengan kualitas suara premium.
7.
ASUS All-in-One PC V400 Series (V440/V470) Dilengkapi AI dan Fitur Pintar
Mengajar
pelajaran yang selalu berinteraksi dengan komputer sekaligus aktif berbagi konten edukasi,
kehadiran perangkat yang mendukung produktivitas dan kualitas komunikasi
menjadi kebutuhan utama. ASUS All-in-One PC V400 Series (V440/V470) menjawab
kebutuhan tersebut dengan dukungan teknologi AI yang sangat relevan dengan
dunia pendidikan digital saat ini. Kamera berbasis AI dengan fitur koreksi
pencahayaan otomatis, pengaburan latar belakang, pelacakan tatapan mata, hingga
filter penampilan sangat membantu saya saat merekam video pembelajaran,
melakukan kelas daring, maupun webinar edukasi. Dengan fitur ini, tampilan
tetap profesional tanpa perlu perangkat tambahan, sehingga saya bisa lebih
fokus pada penyampaian materi koding dan AI kepada siswa.
Selain
itu, teknologi AI Noise Cancellation yang disematkan ASUS menjadi nilai tambah
signifikan dalam proses pembuatan konten edukasi. Saat merekam materi
pembelajaran atau melakukan diskusi daring, suara tetap terdengar jernih
meskipun berada di lingkungan sekolah atau rumah yang tidak selalu kondusif.
Kombinasi fitur AI cerdas, kualitas audio yang imersif, dan desain all-in-one
yang ringkas menjadikan ASUS All-in-One PC V400 Series sebagai perangkat
serbaguna yang tidak hanya menunjang pembelajaran Informatika berbasis
teknologi, tetapi juga mendukung konsistensi saya dalam menghadirkan konten
edukasi digital yang berkualitas bagi siswa dan rekan pendidik.
8.
ASUS V400 Series: Aman, Cerdas, dan Andal
Mendapatkan
tugas tambahan yang mengurus Data Pokok Pendidikan Sekolah serta sebagai admin
Ujian Sekolah, aspek keamanan perangkat menjadi hal yang tidak bisa ditawar.,ASUS
All-in-One PC V400 Series (V440/V470) memberikan rasa aman dalam menjalankan
berbagai peran digital melalui sistem keamanan yang komprehensif. Keberadaan
kamera retractable yang dapat ditutup secara manual sangat membantu dalam
menjaga privasi, terutama saat perangkat digunakan untuk pengolahan data
sekolah atau sedang digunakan untuk pembelajaran daring dan pembuatan konten
edukasi.
Dari
sisi perlindungan data, dukungan chip TPM 2.0 menjadi fitur krusial bagi saya
sebagai operator Dapodik yang sehari-hari berurusan dengan data sensitif siswa,
guru, dan administrasi sekolah. Enkripsi dan sistem otentikasi yang kuat
memastikan data tetap terlindungi dari risiko akses ilegal. Hal ini memberikan
ketenangan saat mengolah, menyimpan, maupun melakukan sinkronisasi data penting
yang berkaitan dengan sistem pendidikan nasional.
9.
Audio Jernih Tanpa Gangguan dengan AI Noise-Canceling
Berkecimpung
dalam dunia Pendidikan kualitas audio menjadi faktor penting dalam komunikasi.
ASUS V400 All-in-One PC dibekali teknologi two-way AI noise-canceling audio
yang memanfaatkan pembelajaran mesin untuk menyaring kebisingan, baik dari
lingkungan sekitar (upstream) maupun dari lawan bicara (downstream). Teknologi
ini memastikan suara tetap jernih dan fokus saat pembelajaran daring, rapat
sekolah, pengelolaan administrasi, hingga proses perekaman video edukasi,
meskipun berada di lingkungan yang kurang kondusif. Dengan audio yang bersih
dan jelas, komunikasi menjadi lebih efektif, profesional, dan nyaman.
10.
Visual Optimal dan Perlindungan Data Terjaga
Sebagai
pendidik yang sering berkomunikasi secara daring, tampilan profesional dalam
panggilan video menjadi bagian penting dari aktivitas sehari-hari. Kamera AI
ASUS pada ASUS V400 All-in-One PC memastikan kualitas visual tetap optimal saat
konferensi virtual, baik untuk pembelajaran daring, rapat sekolah, maupun
proses pembuatan konten edukasi. Dukungan fitur berbasis AI membantu
menyesuaikan pencahayaan dan tampilan wajah secara otomatis, sehingga saya
dapat fokus pada penyampaian materi tanpa khawatir dengan kualitas visual.
Di
sisi lain, sebagai operator Dapodik yang menangani data penting sekolah serta
pejuang digital yang bekerja di berbagai lingkungan, keamanan menjadi prioritas
utama. ASUS V400 AiO dilengkapi kamera retractable yang dapat ditutup secara
manual untuk menjaga privasi kapanpun dibutuhkan, serta slot kunci Kensington
Nano yang memberikan perlindungan fisik tambahan dari risiko pencurian.
Kombinasi kamera AI yang cerdas dan sistem keamanan yang andal menjadikan ASUS
V400 AiO sebagai perangkat yang mendukung komunikasi profesional sekaligus
menjaga data dan privasi tetap aman.
Penutup
Transformasi
digital pendidikan tidak hanya berbicara tentang perangkat canggih, tetapi
tentang bagaimana teknologi mampu memberdayakan guru untuk tetap fokus pada
esensi mendidik. Bagi saya, ASUS AiO V400 merepresentasikan workstation ideal
bagi Guru Pejuang Digital—perangkat yang mendukung produktivitas, estetika,
keamanan, dan kenyamanan dalam satu kesatuan.
Di
balik layar, guru terus berkarya tanpa batas. Dengan ruang kerja yang tepat dan
teknologi yang mendukung, dedikasi tersebut dapat terus tumbuh dan memberi
dampak nyata bagi dunia pendidikan.
Artikel
ini diikutsertakan pada Lomba Blog “Asus AiO V400, The Most Aesthetic
Workstation” yang diadakan oleh Travelerien.
Link
Pendukung
https://www.asus.com/id/store/
https://www.asus.com/id/displays-desktops/all-in-one-pcs/asus-aio/asus-v400-aio-v440va/
https://shopee.co.id/product/260151737/29788423616?


0 comments:
Posting Komentar