29 September 2022

,

Secercah Harapan Bintang dan ASUS Vivobook Pro 14 OLED (M3400)


Bandara Soekarna Hatta dengan Sejuta Cerita

Duduk menyendiri di kursi pojok ruang tunggu gate 3 Bandara Soekarno Hatta, sambil menunggu jadwal keberangkatan Cikgu melihat instagram ada produk terbaru yang diposting dari IG asusid Vivobook Pro 14 OLED (M3400). Wow keren Cikgu membatin ASUS gak ada habis idenya untuk mengeluarkan produk terbaru.

 



“Hadir dengan ditenagai AMD Ryzen™ 5000 H-Series Mobile Processors yang memiliki full powerful performance core untuk multitasking bahkan video editing. Selain powerful, prosesor ini memberikan daya baterai lebih awet sehingga produktivitas harian semakin maksimal. Dilengkapi dengan kartu grafis integrasi AMD Radeon yang memberikan performa gaming yang tanpa lag. Produktivitas harian dimanapun dan kapanpun jadi maksimal dengan performa prosesor dan kartu grafis dari AMD ini.”


“Permisi Mbak, boleh gantian ngecas?”

Lamunan Cikgu buyar kebetulan HP cikgu sudah hampir penuh batrenya, Cikgu pun pindah ketempat duduk sebelahnya sambil mempersilakan penumpang lain yang ingin mengecas.

Cikgu melihat ke arah penumpang yang sedang berada di ruang tunggu, sepintas ada seorang wanita yang mirip dengan kenalan Cikgu semasa kuliah. Cikgu memperhatikannya dengan seksama. Cikgu terkenang dengan Mbak Bintang  yang tinggal tidak jauh dari kos Cikgu semasa kuliah dulu di Yogyakarta.

 

Mbak Bintang How Are You?

Semasa kuliah pada tahun 2005 Cikgu  bergabung pada organisasi Ikatan Muda-Mudi Remaja Masjid. Salah satu kegiatan yang memiliki pengalaman menarik bagi Cikgu adalah mengadakan pelatihan komputer Microsoft Office. Pelatihan yang  digelar untuk masyarakat sekitar  kos tempat tinggal Cikgu. Dengan swadaya setiap pelatihan komputer Cikgu dan rekan-rekan mahasiswa membawa komputer sendiri ke masjid. Tahun 2005 masih menggunakan personal computer masih terpisah antara monitor, keyboard mouse dan UPS.



Ada 5 komputer yang bisa digunakan pada saat pelaksanaan.  Pelatihan dilaksanakan dua kali dalam seminggu. Pendaftaran pun dibuka tak disangka minat masyarakat sekitar masjid cukup antusias dan luar biasa. Ada sekitar 15 orang yang mendaftar, sehingga kami mengadakan pelatihan 3 sesi dalam sekali pertemuan. Di antara peserta yang mendaftar ada yang menarik perhatian Cikgu, seorang ibu dengan 2 putra namanya Mbak Bintang

"Mbak saya mau mendaftar pelatihan komputer." sahutnya

"Ya, silahkan Mbak!” Cikgu membalas.

Mbak Bintang mengisi blanko pendaftaran yang Cikgu sodorkan ke padanya.

“Pelatihannya mulai minggu depan ya, Mbak!” Cikgu menjelaskan

“Oh, inggih.”

Itulah obrolan pertama Cikgu dengan Mbak Bintang, sebelumnya hanya sekedar bertegur sapa say hallo karena sering bertemu di jalan.

Foto bersama teman kos yang aktif pada kegiatan Remaja Masjid

Cikgu sering mendengar desas-desus tentang Mbak Bintang, banyak yang mengatakan bahwa Mbak Bintang memiliki gangguan jiwa. Sering Cikgu diingatkan oleh teman-teman atau warga sekitar agar berhati-hati dengan Mbak Bintang.  

Panggilan kepada penumpang Pesawat Batik Air dengan nomor penerbangan ID8514 harap memasuki pesawat melalui pintu no 6. 

Tetiba suara informasi penerbangan CIkgu dipindah ke gate 6. Cikgu pun bersegera menuju ke gate 6 dan memasuki pesawat dengan kursi no 11. Perjalanan Cikgu cukup panjang diperkirakan tiba di rumah pukul 23 malam.

***

 

Mimpi ke Oxford Malah ke Harvad University!

Keesokan hari, bahagia Cikgu sangat bertubi-tubi ibarat mendapat durian runtuh. Bertepatan dengan hari kelahiran Cikgu mendapatkan berita bahagia Surat Pengumuman yang datang dari Kementrian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi jika Cikgu lolos mendapatkan beasiswa Microdential CS50-Harvard University. Padahal Cikgu menghayal ke Oxford dan pernah Cikgu tulis di lomba blog ASUS sebelumnya www.ritapinang.my.id tapi Allah baik banget malah dikasih kesempatan belajar di Harvard.




Seleksi yang paling berkesan bagi Cikgu yaitu seleksi wawancara dimana seleksi ini menggunakan Bahasa Inggris pada saat itu pewawancara bertanya.

“Are you agree, if you are not graduate your course, you have to return the money?”

(Apakah Anda setuju, jika tidak menyelesaikan kursus ini, Anda harus mengembalikan uang beasiswa?)

“Of course, that's my consequence, but if we join a program we have to be serious”

(Ya tentu saja, itu konsekuensi saya, tapi jika kita bergabung dalam sebuah program semestinya kita harus serius.)

Kegiatan ini akan dilaksanakan selama 6 bulan secara online dan offline, semoga Cikgu berharap ofline-nya dapat berangkat ke Harvard.

Sudah pasti kegiatan ini tidak lepas dengan laptop kira-kira laptop apa ya yang cocok untuk kegiatan di Harvard University? Cikgu dengar nih produk terbaru ASUS Vivobook Pro 14 OLED (M3400) memiliki banyak keunggulan.  Akhirnya Cikgu pun mengeksplore kelebihan dari ASUS Vivobook Pro 14 OLED (M3400).

 


ASUS Vivobook Pro 14 OLED (M3400), Laptop Paling Bertenaga

Gak salah deh produk ASUS Vivobook Pro 14 OLED (M3400) didukung dengan Prosesor H series yang  memiliki karakteristik yang berbeda dengan prosesor mobile U series. Jika prosesor mobile U series merupakan prosesor ultra low voltage, prosesor H series merupakan prosesor high performance dengan daya yang lebih besar.

Procecor Mumpuni Ryzen 7 5800H yang terpasang di dalamnya merupakan prosesor dengan 8 buah inti (core) yang mampu menjalankan 16 thread sekaligus dengan cache yang besar, yakni 20MB. 

Prosesor yang berjalan dengan TDP default di 45 watt ini memiliki kecepatan dasar di 3.2GHz dan dapat ditingkatkan hingga 4.4GHz. Bandingkan dengan Ryzen 7 5800U series yang TDP 15 watt yang kecepatan dasarnya hanya di 1,9GHz. AMD Radeon Graphics yang terintegrasi pada CPU juga punya performa memadai untuk casual gaming.


Laptopnya Tipis dan Ringan

Siapa sih yang mau bawa berat gendongan ransel apalagi sampai 3-4 kiloan  sangat tidak nyaman sekali untuk pundak belum lagi tambahan barang lainnya. Tapi jangan salah, produk ASUS Vivobook Pro 14 OLED (M3400) laptonya tipis dan ringan banget jadi enteng dibawa kemana-mana.

 


Layar Terbaik Dengan Teknologi ASUS OLED

Dengan panel ASUS OLED resolusi 2,8K dengan 90Hz refresh rate dan 100% DCI-P3. Rasio aspek 16:10 membuat banyak konten dapat ditampilkan di layar. Seru bangetkan serasa melihat layar lebar aja dengan berbagai kategori.

 



Mata Tidak Cepat Lelah Dengan Color Gamut

Color gamut? Kira-kira apa ya maksudnya. Layar ASUS OLED mampu menampilkan kualitas visual terbaik karena tingkat reproduksi warna yang bisa ditentukan. Layar ASUS OLED memiliki color gamut 100% DCI-P3. Artinya, layar ASUS OLED mampu menampilkan semua warna pada ruang warna DCI-P3, dimana cakupan warnanya lebih luas dari sRGB yang hingga saat ini masih dijadikan standar layar laptop. DCI-P3 juga merupakan color gamut yang digunakan oleh industri perfilman karena memiliki cakupan warna yang sangat luas sehingga membuat detail dalam film dapat ditampilkan dengan sangat baik.

 


Layar ASUS OLED sudah mengantongi sertifikasi PANTONE Validated Display sehingga tingkat akurasi reproduksi warnanya tidak perlu diragukan lagi. Tidak tanggung-tanggung, pada tingkat kecerahan hanya 11% pun layar ASUS OLED dapat menampilkan kualitas visual yang sama seperti pada tingkat kecerahan 100%. ASUS OLED juga telah dilengkapi dengan teknologi anti-flicker yang dapat membuat mata tidak mudah lelah, serta telah mengantongi sertifikasi dari TÜV Rheinland untuk teknologi anti-flicker dan low blue light. 

 

Semakin Aktif, Inovatif Unlimited Bersama ASUS Vivobook Pro 14 OLED (M3400)

Hadir dengan AMD Ryzen 5000 series, laptop ini dilengkapi dengan RAM DDR4 hingga 16GB. Untuk memaksimalkan performa saat menjalankan aplikasi Windows 11, pengguna bisa beralih ke mode Performance yang akan membuat prosesor bekerja dengan TDP di 45 watt. Peningkatan ini akan membuat laptop bekerja lebih gesit serta responsif. Sebagai pendukung performa penyimpanan, ASUS menggunakan storage berbasis M.2 NVMe™ PCIe® 3.0 SSD berkapasitas 512GB.

 



Meningkatkan Produktivitas

Selain berprofesi sebagai guru yang mendapatkan penganugerahan Guru Inspiratif Terbaik Kemendikbud Cikgu juga menyambi sebagai blogger, youtuber, narasumber, operator, writer dan sedang kuliah Magister Teknik Informatika PJJ serta akan mengikuti Microdential CS50 Harvard University. Tentu saja padatnya aktivitas Cikgu yang memerlukan laptop maka ASUS Vivobook Pro 14 OLED (M3400) bisa mendukung aktivitas pekerja yang super duper sibuk.

 






Mengajar Mobile Semakin Asyik & Kreatif

Dengan performa yang mumpuni siswa semakin kreatif karena dapat mengeksplore sumber belajar kapan saja dan dimana saja sambil berdiskusi santai.


Harga Terjangkau

Siapa nih yang beli barang lihat kualitas dan harga harus miring. Harga di bawah Rp13 juta, Anda akan mendapatkan sebuah laptop dengan performa mumpuni.

Melihat ASUS Vivobook Pro 14 OLED (M3400) muka pengennya CIkgu jadi semakin bertambah, karena kegiatan Cikgu dalam CS50 Harvard nanti materinya tentang computer science, seperti pemrograman srcratch, html, java, Pemograman C, Phyton dan lainnya.



Saat ini Personal Computer (PC) sudah jarang ditemukan, hampir sebagian besar menggunakan laptop. terlebih merek ASUS yang selalu gak ada matinya mengeluarkan produk terbaru. Saat ini hadir kembali dengan  Vivobook Pro 14 OLED (M3400) dengan banyak kelebihan.  Yuk kepoin spesifikasi Vivobook Pro 14 OLED (M3400)

 

Main Spec. 

Vivobook Pro 14 OLED (M3400) 

CPU 

AMD Ryzen™ 7 5800H Mobile Processor (8-core/16-thread, 20MB cache, 

up to 4.4 GHz max boost) 

Operating System 

Windows 11 Home 

Memory 

16GB DDR4 

Storage 

512GB M.2 NVMe™ PCIe® 3.0 SSD 

Display 

14-inch, 2.8K (2880 x 1800) 16:10, ASUS OLED, 90Hz 0.2ms, 600nits, 

DCI-P3 100%, Pantone Validated, VESA HDR True Black 

Graphics 

AMD Radeon™ Graphics 

Input/Output 

1x USB 3.2 Gen 2 Type-A, 2x USB 2.0 Type-A, 1x HDMI 1.4, 1x 3.5mm 

Combo Audio Jack, Micro SD card reader 

Connectivity 

Wi-Fi 6 (802.11ax) (Dual band) 2*2 + Bluetooth 5 

Camera 

720p HD camera withprivacyshutter 

Audio 

Smart Amp Technology, Built-in speaker, Built-in array microphone, harman/kardon certified audio 

Battery 

50WHrs, 3S1P, 3-cell Li-ion 

Dimension  

31.58 x 22.63 x 1.89 ~ 1.92 cm 

Weight 

1.4 Kg 

Colors 

Solar Silver

Price 

Rp12.799.000  

Warranty 

2 tahun garansi global dan 1 tahun ASUS VIP Perfect Warranty 

***

Suasana di rumah lagi sepi kebetulan suami Cikgu sedang Dinas ke Lombok dan si Cinta sedang kegiatan ekstra di sekolah, sambil leyeh-leyeh Cikgu mengingat kembali kisah Mbak Bintang.

Sore itu mbak Bintang datang dengan pakaian yang sangat rapi, tidak seperti biasanya. Ketika bertemu penampilanya cenderung tidak terurus.

“Permisi...” sahut nya.

“Silahkan Mbak bisa duduk di sini!”  Cikgu mengarahkan ke salah satu komputer.

            Semua peserta sangat antusias selama mengikuti pelatihan. Cikgu ditunjuk sebagai instruktur sedangkan dua orang teman Cikgu sebagai asisten untuk membantu ketika ada peserta yang kesulitan. Sejak hari pertama pelatihan Mbak Bintang semakin sering mengobrol dengan Cikgu bahkan beberapa kali menghampiri kos Cikgu.


“Mbak, saya mau belajar komputer serius, saya ingin menyelesaikan skripsi.”  Mbak Bintang membuka pembicaraan.

Cikgu terheran ternyata mbak Bintang pernah kuliah.

“Mbak Kuliah dimana?”

Mbak Bintang menyebutkan salah satu Universitas Swasta yang cukup terkenal di Kota itu.

“Jurusan apa Mbak?” Tanya Cikgu penasaran.

“Teknik Arsitektur,” balas Mbak Bintang.

Cikgu semakin penasaran.

“Saya sudah lama Mbak tidak menyelesaikan skripsi.” Lanjutnya.

“Mbak mulai kuliah tahun berapa?”  Tanya Cikgu penuh selidik.

“Tahun 1989 Mbak .”

Sudah 16 tahun yang lalu, saat itu Cikgu antara percaya dan tidak percaya.

Tanpa terasa pelatihan sudah berjalan pada pertemuan kelima. Suatu pagi, Cikgu dikejutkan dengan teman kos, ada yang ingin bertemu dengan  Cikgu, ternyata Mbak Bintang yang datang. Mbak Bintang bertamu di kosnya Cikgu dengan membawa dua buah sirsak. Memang di depan rumah mbak Bintang banyak ditanami pohon sirsak.

“Mbak, kemarin saya ketemu dosen pembimbing.” Mbak Bintang membuka pembicaraan nya.

“Saya mau menyelesaikan skripsi saya, dosen menyuruh saya belajar auto cad Mbak. Mbak ajarakan saya ya! “

Cikgu surprise, haru bercampur bingung, bagaimana mungkin sudah 14 tahun ia belum menyelesaikan skripsinya, apa dosen pembimbingnya masih melayaninya? Atau sebenarnya sudah di DO semua pertanyaan menghampiri pikiran Cikgu.

Cikgu berpikir bagaimana cara mengajari Mbak Bintang Auto Cad yang bisa dikatakan cukup rumit, sedangkan menggunakan mouse saja belum mahir apalagi mengetik.

“Oh, dosennya menyuruh belajar auto cad ya Mbak?” Cikgu menegaskan pertanyaannya.

“Iya, Mbak, makanya saya ke sini mau belajar Sama Mbak.”

“Iya, Mbak saya usahakan.”

Itulah obrolan Cikgu dengan Mbak Bintang pagi itu.


Sepulangnya Mbak Bintang dari kos, semua teman tersenyum dan penasaran dengan obrolan Cikgu dengan Mbak Bintang yang dibilang masyarakat “stress”. Sejak saat itu beberapa kali Mbak Bintang datang ke kos Cikgu, hal itu membuat teman-teman kos sedikit waspada takut Mbak Bintang berlaku aneh atau menyerang.

Menurut berita yang beredar Mbak Bintang stress karena ditinggal oleh suaminya . Sewaktu dulu rumah Mbak Bintang adalah kos-kosan mahasiswa yang berasal dari daerah timur. Salah satunya menikah dengan Mbak Bintang,  dan memiliki anak. Tapi setelah selesai kuliah sang suami pulang ke kampung halaman dan tidak pernah kembali lagi.

Cikgu mulai mempersiapkan modul buat Mbak Bintang, belajar dari yang kecil-kecil aja dulu pikirnya minimal Mbak Bintang lancar menggunakan Ms. Word dan mahir menggunakan mouse dan keyboard. Keesokan pagi, Cikgu menghampiri rumah Mbak Bintang untuk memberikan modul. Pertama kalinya Cikgu masuk ke dalam rumah bertingkat yang sudah tidak terawat. Dari kondisi rumah Mbak Bintang sepertinya kehidupannya dulu cukup berada tapi keadaan menjadi berubah seperti yang dilihat saat itu kotor dan kusam.

Andai ASUS Vivobook Pro 14 OLED (M3400) telah Cikgu miliki pada saat itu pasti akan lebih mudah mengajarkan Mbak Bintang kapan saja dan dimana saja.



“Permisi” Cikgu mengucap salam ketika sampai  di depan rumah Mbak Bintang.

Inggih, monggo Mbak.” Sambutan dari orang tua mbak Bintang membuat Cikgu terharu bapak dan ibu Mbak Bintang berulang kali mempersilahkannya masuk dan duduk.

Monggo Mbak monggo...monggo.” Tampak dari raut wajah orang tuanya sangat menghargai Cikgu sebagai tamu dan membuatnya terharu mungkin saja setelah sekian lama rumah mereka sudah tidak pernah ada tamu yang datang. Bisa jadi salah satunya karena anggapan masyarakat bahwasanya anaknya stress.


Setelah memberikan modul kepada Mbak Bintang, Cikgu kembali diberi buah sirsak yang sudah matang. Sewaktu pamit bapak dan ibunya menyampaikan sepatah kata kepada Cikgu.

 “Sering-sering main ke sini ya Mbak! biar Mbak Bintang ada temannya!”

Tapi itulah terakhir kalinya Cikgu bertemu dengan Mbak Bintang. Cikgu lupa pastinya, saat itu Cikgu juga sedang mempersiapkan ujian skripsi hingga lulus, melamar pekerjaan dan pindah. Mbak Bintang sangat ingin menyelesaikan skripsinya, tapi CIkgu sedikit sangsi saat itu Cikgu cenderung menganggap Mbak Bintang seperti berhalusinasi. Tapi, Cikgu juga surprise ketika Mbak Bintang mengatakan dosen pembimbing menyuruhnya untuk belajar auto cad. Cikgu sebenarnya ingin sekali ikut ketika Mbak Bintang mengatakan jika ia ingin bertemu dengan dosen pembimbingnya, tapi hati Cikgu lebih percaya dengan kata-kata masyarakat sekitar jika Mbak Bintang stress.


Hari ini ada sedikit penyesalan dari Cikgu mengapa tidak Cikgu support Mbak Bintang yang ingin menyelesaikan skripsinya. Keraguan mematahkan semangat Cikgu karena 16 tahun telah berlalu dengan kondisi Mbak Bintang yang seperti saat itu. Apakah mbak Bintang bisa belajar dengan ketertinggalannya dengan segala kondisi yang ada pada dirinya? Harapan Mbak Bintang menjadi sirna karena Cikgu memutuskan untuk menjauhi Mbak Bintang hingga meninggalkan kota itu tanpa pamit dengannya.

       Saat ini Cikgu tidak tahu keberadaan Mbak Bintang, jika dihitung tahun anak-anak Mbak Bintang pasti sudah pada besar. Jika Mbak Bintang mengikuti teknologi ingin rasanya mengajarkan Mbak Bintang lewat online didukung ASUS Vivobook Pro 14 OLED (M3400).  

          Demikian artikel ini Cikgu tulis semoga netizen sudah tidak ragu lagi mencari laptop untuk aktivitas unlimited. Menulis artikel ini membuat Cikgu kembali termenung mengingat kegiatan 17 tahun lalu, semakin tersentuh hati dengan lantunan lagu Dear Diary.

         

Aritkel ini diikut sertakan dalam ASUS Vivobook Pro 14 OLED (M3400) Blog Writing Competition bersama www.travelerien.com

          

Referensi

 

 

 












10 komentar:

  1. Gaya penulisan keren sekalaaaaii cik gu😁

    BalasHapus
  2. Tulisan ini diluar apa yang saya pikirkan, asli ... keren banget, good job

    BalasHapus
  3. Keren mengalir
    Saya sepeti maradakan rasa takjub bahagia, saat cikgu bercerita tentang mimpi2 kuliah di Oxford dan ternyata dapetnya di Harvard Masya Allah.
    Hati saya juga agak ngilu dan pilu merasakan memori cikgu akan mbak bintang .
    Sepertinya penyesalan. Cik gu bisa saya rasakan

    Ah semoga mbak bintang bisa bersinar sepet bintang

    Untuk leptopnya semoga suatu hari bisa memiliki Asus Vivo book 14. Karna untuk aktifitas, dibutuhkan kemudahan fasilitas.

    Semoga sukses selalu cikgu

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih Bu Ovi, sukses juga buat Bu Ovi

      Hapus
  4. Orang yang sudah sering pasti sangat terampil,sekali baca langsung nyantol dan tersave ke memoriku.Hebat dan luar bisa cikgu .

    BalasHapus
  5. Mati gaya gak berlaku sama ASUS selalu keren produk selalu baru

    BalasHapus