09 September 2025

Gerakan Numerasi Nasional (GNN)

 


Apa itu GNN?

Gerakan Numerasi Nasional (GNN) adalah inisiatif strategis dari Kemendikdasmen untuk meningkatkan kemampuan numerasi peserta didik, khususnya di jenjang PAUD dan SD. GNN melibatkan berbagai pihak guru, keluarga, masyarakat, dan komunitas dalam membangun budaya berpikir kritis, logis, dan analitis.

Tujuan Gerakan Numerasi Nasional (GNN) bagi peserta didik tidak hanya sekadar membuat mereka pandai berhitung, tetapi lebih dari itu, GNN memiliki tujuan yang mendalam untuk membentuk karakter dan kemampuan mereka agar siap menghadapi tantangan di masa depan.

1. Membangun Kemampuan Berpikir Kritis

GNN bertujuan untuk melatih siswa agar bisa berpikir secara logis dan kritis saat berhadapan dengan data atau angka. Siswa tidak lagi hanya menghafal rumus, melainkan belajar bagaimana menggunakan angka untuk menganalisis masalah, mengevaluasi informasi, dan mengambil keputusan yang tepat. Misalnya, mereka akan diajak untuk menganalisis data statistik sederhana tentang kebersihan lingkungan sekolah atau memahami perbandingan harga suatu barang di toko yang berbeda.

 

2. Menghubungkan Matematika dengan Kehidupan Sehari-hari

Tujuan utama GNN adalah menghilangkan stigma bahwa matematika itu sulit dan tidak berguna. GNN berupaya menunjukkan kepada siswa bahwa matematika ada di mana-mana dalam kehidupan sehari-hari. Mulai dari mengelola uang saku, memahami diskon saat berbelanja, membaca grafik data COVID-19, hingga menghitung waktu tempuh perjalanan. Dengan begitu, matematika menjadi pelajaran yang relevan dan lebih menarik.

 

3. Meningkatkan Kemandirian dan Kepercayaan Diri

Saat siswa mampu memecahkan masalah yang berkaitan dengan angka, mereka akan merasa lebih percaya diri. GNN memberikan kesempatan bagi siswa untuk mandiri dalam membuat keputusan yang didasarkan pada perhitungan yang rasional. Misalnya, mereka dapat membuat anggaran keuangan sederhana untuk kegiatan ekstrakurikuler atau memilih paket data yang paling efisien. Keberhasilan-keberhasilan kecil ini akan membangun fondasi kemandirian yang kuat.

 

4. Menyiapkan Siswa untuk Masa Depan

Di era digital, hampir semua bidang pekerjaan membutuhkan kemampuan numerasi. GNN bertujuan untuk membekali siswa dengan fondasi yang kuat agar mereka siap bersaing di dunia kerja. Baik itu di bidang teknologi, ekonomi, sains, bahkan seni, kemampuan memahami data dan angka adalah keterampilan dasar yang sangat dibutuhkan. Dengan GNN, siswa disiapkan untuk menjadi sumber daya manusia yang unggul dan adaptif.

 

Berikut adalah manfaat Gerakan Numerasi Nasional (GNN) bagi siswa:

1. Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis dan Logis

Numerasi melatih siswa untuk menganalisis masalah, mengolah data, dan membuat kesimpulan yang logis. Mereka akan terbiasa berpikir secara sistematis dan terstruktur, yang sangat berguna tidak hanya dalam pelajaran matematika, tetapi juga dalam memecahkan masalah sehari-hari.

2. Pemahaman Konsep yang Lebih Mendalam

Melalui GNN, siswa tidak hanya menghafal rumus, tetapi juga memahami konsep dasar matematika dan hubungannya dengan dunia nyata. Misalnya, mereka akan memahami mengapa diskon 50% lebih menguntungkan daripada diskon 20%, atau bagaimana cara menghitung rata-rata nilai ujian dengan benar.

3. Kesiapan Menghadapi Kehidupan Nyata

Numerasi mempersiapkan siswa untuk menghadapi berbagai situasi di luar sekolah. Mereka akan lebih cakap dalam mengelola uang jajan, membuat anggaran, atau memahami data statistik yang sering muncul di media. Ini membantu mereka menjadi individu yang lebih mandiri dan bertanggung jawab.

4. Peningkatan Kepercayaan Diri

Bagi siswa yang kesulitan dengan matematika, GNN memberikan pendekatan yang lebih menarik dan relevan. Saat mereka berhasil mengaplikasikan konsep numerasi dalam kehidupan nyata, kepercayaan diri mereka akan meningkat, yang pada akhirnya dapat memotivasi mereka untuk belajar lebih giat.

5. Fondasi Kuat untuk Masa Depan

Keterampilan numerasi adalah fondasi penting untuk berbagai karir di masa depan, termasuk di bidang sains, teknologi, teknik, dan matematika (STEM), serta ekonomi, bisnis, dan bahkan seni. Dengan numerasi yang kuat, siswa memiliki lebih banyak pilihan dan peluang untuk sukses di dunia kerja yang semakin kompetitif.

 


05 September 2025

Berkarya dan Berprestasi Lewat Tulisan

 



Malam ini, 3 September 2025 saya diundang kembali untuk berbagi pengalaman menyemangati peserta Kelas Belajar Menulis Nusantara Gelombang 33. Pada kesempatan ini saya hanya sharing kepada peserta jika Menulis itu dapat menghasilkan karya dan melejitkan prestasi. Pelatihan ini sangat unik narasumber berbagi materi lewat WA alasanya karena peserta tersebar di seluruh Nusantara dan WA adalah salah satu solusi meminimalisir permasalahan sinyal buruk.

Acara dibuka oleh Bu Dyah salah satu moderator piawai di KBMN gel 33. Saya pun mulai berbagi materi dengan mengucapkan salam dan meminta peserta untuk memperkenalkan dirinya dan menjawab dua pertanyaan pemantik yaitu :

  1. Apa tujuan Bpk/Ibu mengikuti kelas Belajar Menulis?
  2. Apakah Bpk/ibu  setuju jika menulis dapat melejitkan prestasi?  Sebutkan alasannya

Peserta menjawab pada link padlet yang saya berikan.




Dalam memberikan materi ada banyak ide yang muncul secara spontan dalam benak saya yang pada awalnya tidak saya pikirkan. Saya memancing pertanyaan kepada peserta Apakah menulis itu susah?

Hampir sebagian besar jawaban mengatakan susah, dan alasannya

  •  Susah ide
  • Miskin kosa kata
  • Sulit merangkai kata
  • Menunda-nunda
  • Bingung mau menulis apa
  • Tidak Percaya Diri
  • Bingung mau dimulai dari mana
  • Merasa tulisannya jelek tidak layak dibaca

Akhirnya saya pun mengajak peserta untuk membuktikan apakah benar menulis itu susah? Tantangan yang saya berikan berupa gambar bulan purnama. Saya mengarahkan peserta untuk menjawab pertanyaan saya “ Buatkan kalimat yang berkaitan pada gambar tersebut’?  

Kemudian para peserta memulai untuk membuat kalimat. Berikut kalimat-kalimat yang dibuat oleh peserta

Bulan purnama yang bulat sempurna itu menggantung  di langit, seakan menjadi lentera raksasa bagi bumi yang rindu cahaya

Pesona purnama membuatku takjub atas kuasa Illahi.

Bulan purnama yang bulat sempurna itu menggantung  di langit, seakan menjadi lentera raksasa bagi bumi yang rindu cahaya

Sinar rembulan yang menjadikan suasana alam menjadi indah dan tenang

Kau antar perjalananku sebagai supir pribadi

Sore itu, matahari meninggalkanku dalam sepi. Maka kutunggu sang penjaga malam datang, menemaniku dalam galau.

Duduk manis dibelakang stir ...sambil sesekali melirik sang Bos yang sedang membaca Alqura'an diponselnya

Dibawah sinar purnama alam dan sekitarnya menjadi tenang dan indah seolah merasakan pancaran cahayanya yang indah nan lembut ...

Teringat dengan malam purnama yang indah teringat mantan kekasih yang sekarang bersamaku

Setelah para peserta menjawab saya menaikkan tantangan gambar diatas menjadi sebuah paragraph;

Kemudian saya tantang kembali dengan menaikan untuk menulis dalam 1 paragraf berikut tulisan peserta

Saat lembayung senja menghilang, melipat malam dalam kelam, purnama mulai menampakkan wajah cerianya menyapa semesta dengan senyuman manisnya, menyibak selimut kegelapan. Ada secercah harapan di balik kelam. Simponi alam memecah kesunyian,saat hewan-hewan nokturnal mulai berpetualang, saat bayi pipit tertidur nyaman dalam peluk hangat bulu induknya, saat penghuni alam mulai melepas lelah dalam belai angin yang berbisik lirih membelai rambut-rambut bunga daisy, dan setiap helai daun saling menyapa,  ternyata di balik kegelapan selalu ada cahaya. Inna ma'al 'usri yusran.

Purnama sungguh kehadiranmu sangat dirindukan oleh siapa pun. Karena kau datang dengan sejuta pesona  memancarkan keindahan alam disekitarmu bahkan pohon tak berdaunpun terlihat sangat indah diterpa sinarmu. Engkau datang memberikan kedamaian dan harapan serta menabur kebaikan lewat sinarmu.

Bulan purnama malam itu tampak begitu besar dan indah, memancarkan cahaya kuning keemasan yang menenangkan hati. Siluet pepohonan kering di bawahnya seakan menjadi lukisan alam yang sederhana, namun sarat makna. Ada rasa damai sekaligus rindu ketika memandangnya, seolah bulan sedang bercerita tentang perjalanan waktu yang tak pernah berhenti

Melihat bulan purnama nan indah itu, aku jadi teringat dengan mimpi yang ku alami. Bulan itu persis yang ada dalam mimpiku. Begitu besar dan indah tiada tara. Pada saat itu aku sedang mengandung anakku si pengais bungsu. Setelah mimpi itu terjadi, aku selalu menunggu bulan purnama tiba namun tak pernah sesuai dengan yang ada dalam mimpiku. Kini, kulihat pemandangan dalam mimpiku ada di grup ini. Hati ini berdebar kencang, takjub dibuatnya. Haru bingah tak terkira. Pesona purnama itu membuatku takjub atas kuasa Illahi Robbi. Terimakasih ya Robb atas nikmatMu yang tak terhingga ini.

Kemudian saya menanyakan Bpk/ibu jika saya tantang menjadi 300 kata  terus meningkat menjadi 1000 kata, apa yang ada dalam pikiran Bpk/ibu?

Jawaban peserta

  1. Harus terus menambah ide
  2. Terus berpikir dan merangkai kata.

Kemudian saya menyampaikan sekarang kalau saya tambah ide bunga mawar apakah tulisan akan berkembang?

Jawaban peserta bisa berkembang dan peserta mulai menggabungkan tulisan keterkaitan dari gambar pertama dan kedua

Sang bulan purnama seolah mengikuti perjalananku sampai dirumah sakit Slamet Riyadi rumah sakit Tentara yang disini putraku yang bontot bekerja....

Karena sibontot mudik ke Cirebon...pekerjaan sesar malam ini digantikan oleh sang Bos yang beliau adalah ayahnya

Kemudian saya menambakan lagi 10 gambar  dan saya tanyakan apakah dengan bertambahnya gambar ide tulisan kita bisa menjadi 1000 kata. Para peserta menjawab bisa.

Dan para peserta akhirnya bisa menyimpulkan sendiri menulis itu tidak susah, kunci dari menulis itu ide, kemudian kembangkan ide dengan research, cari subyek, obyek, yang terkait maka jadilah tulisan/artikel yang ingin ditulis.

Jika kita sebagai  pemula meulislah dari hal-hal sederhana, semampunya berawal dari 1 kata (menjadi ide) tuangkan dalam kalimat ( kemudian menjadi paragraph) kembangkan menjadi artikel 300 kata, 500 kata kemudian bermain di 1000 kata

Rahasia Menulis

  1. Bapak/ibu tentukan dulu apa tujuan/ motivasi bapak/ibu menulis, apa hanya sekadar mau belajar, hobi,  atau karena keterpaksaan salah satu persyaratan naik pangkat,  bisa jadi karena ingin mendapatkan uang. Semua motivasi yang saya sebutkan baik tidak ada salahnya
  2. Setelah menentukan motivasi hal selanjutnya Bpk/ibu mulai menulis, menulis apa saja yang ada di dalam pikiran Bpk/ibu tentang lingkungan sekitar, tentang siswa, tentang binatang kesayangan, hal-hal yang Bpk/ibu senangi atau kuasai.
  3. Tuangkan semua ide yang ada ‘tunda dulu’ untuk mengedit tuntaskan semua ide dalam tulisan hingga selesai.
  4. Latih menulis setiap hari dimulai dari 100 kata kemudian meningkat 150 kata naik lagi  menulis pentigraf (menulis tiga paragraf) hingga pada akhirnya bisa menulis 1000 kata perhari.
  5. Lakukan setiap hari
  6. Setelah semua terbiasa mulai tingkatkan dengan membuat peta konsep  jika tulisan yang kita buat ingin dijadikan sebuah buku.
  7. Mulailah join menulis Buku Antologi (Hal ini bertujuan untuk menumbuhkan kepercayaan diri  menjadi seorang penulis).

Bpk/ibu setelah menulis Selanjutnya agar tulisan  Bpk/ibu  menjadi lebih berkualitas, enak dibaca Bpk/Ibu harus memperhatikan kaidah-kaidah dasar penulisan.

Apa saja kaidah dasar penulisan (Ini berdasarkan pengalaman saya menjadi kurator/editor untuk penulis pemula kesalahan-kesalahan dasar yang sering muncul )

Sebenarnya itu adalah kesalahan dasar saja tapi sebaiknya jika Bpk/ibu sedang menulis tuangkan saja semua ide sampai selesai setelah itu baru dibaca ulang dan lakukan pengeditan.

Sesi pun dilanjut dengan tanya jawab

Bismillah, salam kenal saya Yuyun Srimulyati dari kota tahu. Izinkan saya meronce beberapa butir pertanyaan dan kupersembahkan kepada narasumber dan moderator hebat malam ini.

Apa metode yang digunakan dalam menulis, dan bagaimana metode tersebut dapat mempengaruhi kualitas karya tulis?

Bagaimana proses penulisan dapat dianggap sebagai proses literatif yang melibatkan revisi dan perbaikan?

Apa peran intuisi dan kreativitas dalam proses penulisan?

Cendrawasih terbang ke Pati,

Terima kasih miss Rita Wati.🙏

Salam kenal Bu Yuyun , 

  1. Metode dalam menulis itu tergantung dari jenis tulisannya bu. Karya ilmiah, skripsi dll itu sudah ada aturan bakunya tersendiri sedangkan  artikel populer itu bebas bu tidak terikat
  2. Proses revisi terjadi untuk karya ilmiah. Sedangkan artikel populer ataupun cerpen revisi dilakukan untuk memperindah atau mengenakan bacaan
  3. Perannya untuk mendukung tulisan kita, misal saya menulis tentang laptop maka saya akan menggunakan intusi dan kreativitas saya didukung dengan data

Dari Ningsih-Malang

Selamat malam, mohon izin bertanya

Bagaimana cara kita mengevaluasi keberhasilan tulisan kita?

Bagaimana caranya menciptakan kekhasan pada tulisan kita sehingga tampak lebih menarik dan berbeda dengan yang lain.

Selamat malam Bu Ningsih salam kenal

Cara kita mengevaluasi tulisan kita dengan cara membaca berulang kalau saya bisa lebih dari 10x semakin sering kita baca maka akan ditemukan rasa apakah sudah cukup, kurang atau harus ditambah

Kekhasan dalam tulisan itu secara alamiah bu, ibu tulis aja apa yang ada dalam pikiran ibu maka hasilnya akan berbeda dari yang lain. Kecuali jika menggunakan char gpt/gemini

Dari Bu Ovi

Mengapa banyak penulis kesulitan menyelesaikan naskah meski ide sudah matang, dan bagaimana cara mengatasi writer’s block yang muncul di tengah proses kreatif?

jujurli saya sering seperti itu bu apalagi terkait dengan tema lomba, ide saya selalu berantakan tapi biasanya saya pelan-pelan bu bisa blog walking cari ide, bisa berimajinasi dan research tema tulisan yang ingin kita tulis biasanya dengan seperti itu ide muncul perlahan-lahan setiap muncul saya tuangkan dan tidak dipaksakan untuk diselesaikan pada saat itu klw sy mengikuti deadline

Apakah penting untuk langsung memikirkan judul sejak awal, atau lebih baik ditentukan setelah cerita selesai?

Kalau saya sebaiknya jika judul muncul di awal jadikan sebagai  tema kemudian tulis sampai selesai baru tentukan judul, jika judul diawal biasanya tulisannya idenya menjadi sempit

 Pertanyaan berikutnya dari teman di gel 33

Bagaimana cara membedakan antara tulisan yang ‘bagus menurut diri sendiri’ dengan tulisan yang memang layak untuk pembaca?

Pada dasarnya semua tulisan itu bagus, hanya saja sedalam mana ia menulis tulisan itu dan didukung dengan data. jika suatu tulisan bisa menceritakan artikel secara mendalam ddidukung dengan data maka tulisan itu sangat layak dibaca, akan tetapi jika tulisannya hanya berdsarkan dari pengalaman saja tanpa didukung by data dan keterkaitannya maka akan terasa kurang

Alhamdulillah sudah jam 21, dan ini adalah pertanyaan terakhir dari teman kita di gel 33 bu.

Apakah penulis pemula sebaiknya menulis mengikuti aturan baku (PUEBI, struktur, gaya), atau boleh bebas dulu supaya tidak terhambat?

Menulis bebas bu jangan memikirkan aturan baku, ketika ide muncul tulislah hingga selesai setelah selesai baru lakukan pengeditan sesuai PUEBI. kalau gaya  dan struktur selama artikel populer masih bebas bu tidak terikat.

Tepat pukul 21.00 WIB acara ditutup dan peserta mengumpulkan resume pada link di bawah ini.

Hasil resume peserta


29 Agustus 2025

Kisi- Kisi TKA Matematika Jenjang SMA/MA/SMK/MAK Sederajat

 


Definisi

TKA Matematika mengukur kemampuan murid dalam memahami fakta, konsep, prinsip, dan prosedur matematika, serta kemampuan mereka dalam menerapkan pengetahuan matematika untuk menyelesaikan masalah (problem solving).

 

Muatan

Muatan TKA Matematika merujuk pada elemen kurikulum atau materi matematika yang dipelajari murid yang ada pada Kurikulum 2013 dan Kurikulum Merdeka. Elemen ini meliputi:

  • bilangan
  • aljabar,
  • geometri dan pengukuran,
  • data dan peluang, dan
  • trigonometri.

Penggunaan logika matematika diintegrasikan langsung dengan elemen matematika yang tertera dalam kurikulum. Pengetahuan matematika diukur melalui permasalahan dalam konteks matematika dan permasalahan dalam konteks keseharian yang dapat meliputi kejadian atau situasi di lingkungan personal, keluarga, atau lingkungan sekitar baik lokal maupun global.

 

Kompetensi

Level 1 Pengetahuan dan Pemahaman (Knowing and Understanding)

Proses Berpikir:

  • Menghitung : Melakukan perhitungan berdasarkan prosedur yang mencakup operasi hitung aritmatika (+, -, ×,
    ÷, atau kombinasinya), operasi aljabar, atau operasi matematika lainnya.
  • Memahami informasi : Memahami informasi dari grafik fungsi, tabel, diagram, infografis, atau bentuk visual lainnya.
  • Mengelompokkan : Mengelompokkan objek berdasarkan fakta, konsep, dan prinsip matematika dalam cakupan sub-elemen.
  • Mengidentifikasi : Melakukan identifikasi terhadap objek menggunakan konsep, fakta, dan prinsip matematika dalam cakupan sub-elemen.

Level 2 Aplikasi (Applying)

Proses Berpikir :

  • Memodelkan : Memodelkan permasalahan kontekstual terkait cakupan sub-elemen ke dalam pernyataan matematika.
  • Menerapkan : Menerapkan strategi dan operasi matematika (berupa operasi hitung, operasi aljabar, atau bentuk operasi lainnya) untuk menyelesaikan permasalahan yang melibatkan konsep dan prosedur matematis yang familiar dan rutin.
  • Menginterpretasikan : Memahami dan menjelaskan makna dari berbagai situasi, kejadian, pernyataan, representasi, atau  masalah matematika.

Level 3 Penalaran (Reasoning)

Proses Berpikir :

  • Menganalisis : Menentukan, menjelaskan,   dan menggunakan  hubungan beberapa  konsep,  fakta, prinsip,   atau   prosedur matematika dalam cakupan sub-elemen.
  • Memecahkan masalah : Mengaitkan  beberapa konsep,   fakta,   prinsip, prosedur,  dan representasi   matematika dalam     cakupan sub- elemen, untuk menyelesaikan permasalahan dalam situasi baru atau konteks yang tidak rutin.)
  • Mengevaluasi : Mengevaluasi alternatif strategi dan solusi dari suatu pemecahan masalah.
  • Menyimpulkan : Menarik kesimpulan yang valid dari informasi, data, atau bukti yang diberikan menggunakan konsep, fakta, prinsip, dan prosedur matematika dalam cakupan sub- elemen.
  • Melakukan generalisasi : Menyusun pernyataan matematis yang menggambarkan hubungan yang lebih umum terkait konsep, fakta,      prinsip, dan prosedur dalam cakupan sub-elemen.
  • Menjustifikasi : Memberikan argumen matematis atau langkah/prosedur operasi matematika secara logis untuk  mendukung strategi atau solusi dari suatu permasalahan.

Matriks Asesmen

 

No.

Elemen/ Materi

Sub-elemen/ Submateri

 

Kompetensi

Batasan/ Catatan

1.

Bilangan

Bilangan Real

Memahami, mengaplikasikan, dan  bernalar  yang lebih tinggi  untuk menyelesaikan permasalahan terkait cakupan sub-elemen berikut:

  • Jenis dan sifat bilangan;
  • Operasi bilangan (penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian, dan gabungannya), beserta sifat- sifatnya   antara lain komutatif, asosiatif, dan distributif

Bilangan meliputi bilangan  real, termasuk bilangan asli berpangkat bilangan bulat atau berpangkat bilangan pecahan.

2.

Aljabar

Persamaan dan Pertidaksaman Linear

Memahami, mengaplikasikan, dan  bernalar  yang lebih  tinggi  untuk menyelesaikan permasalahan terkait cakupan sub-elemen berikut:

  • Sistem persamaan linear multivariabel;
  • Sistem pertidaksamaan linear multivariabel;
  • Program linear.

Maksimum banyaknya variable yang digunakan tiga.

Fungsi

Memahami, mengaplikasikan, dan  bernalar  yang lebih tinggi  untuk menyelesaikan permasalahan terkait cakupan sub-elemen berikut:

  • Domain, kodomain, daerah hasil (range), dan representasi fungsi linear, kuadrat, dan rasional dalam berbagai bentuk;
  • Invers fungsi dan representasinya;
  • Fungsi komposisi dan representasinya.

Identifikasi fungsi meliputi secara analitis dan grafis.

Barisan dan Deret

Memahami, mengaplikasikan, dan  bernalar  yang lebih  tinggi  untuk menyelesaikan permasalahan terkait cakupan sub-elemen berikut:

  • Barisan dan deret aritmetika;
  • Barisan  dan deret geometri.

Penerapan barisan dan deret termasuk dalam masalah pertumbuhan, peluruhan, bunga tunggal, dan bunga majemuk.

3.

Geometri dan Pengukuran

Objek Geometri

Memahami, mengaplikasikan, dan  bernalar  yang lebih  tinggi  untuk menyelesaikan permasalahan terkait       cakupan sub-elemen berikut:

  • Hubungan dua sudut, dua garis, dan dua bidang;
  • Hubungan objek geometri pada bangun  datar dan bangun ruang;
  • Kesebangunan atau kekongruenan bangun datar;
  • Teorema Pythagoras.

Bangun datar meliputi segitiga, segi empat, lingkaran, dan bangun datar yang merupakan gabungan dari segitiga dan lingkaran. Bangun ruang meliputi bangun ruang beraturan dengan sisi datar dan lengkung. Jarak dua objek geometri meliputi jarak dua titik, jarak dua garis, jarak dua bidang, jarak titik dan garis, dan jarak titik dan bidang.

Transformasi Geometri

Memahami, mengaplikasikan, dan  bernalar  yang lebih tinggi  untuk menyelesaikan permasalahan terkait  cakupan sub-elemen berikut: transformasi geometri  (translasi, refleksi, rotasi, dan dilatasi, serta komposisinya)  dari titik.

Pengukuran

Memahami, mengaplikasikan, dan  bernalar  yang lebih  tinggi  untuk menyelesaikan permasalahan terkait cakupan sub-elemen berikut:

  • Keliling dan luas bangun datar;
  • Volume dan luas permukaan bangun ruang;
  • Jarak dua objek geometri.

4.

Trigonometri

Perbandingan Trigonometri

Memahami, mengaplikasikan, dan  bernalar  yang lebih  tinggi  untuk menyelesaikan permasalahan terkait cakupan sub-elemen berikut: perbandingan trigonometri (sinus, kosinus, tangen, kotangen, sekan, kosekan).

 

5.

Data dan Peluang

Data

Memahami, mengaplikasikan, dan  bernalar  yang lebih   tinggi  untuk menyelesaikan permasalahan terkait cakupan sub-elemen berikut:

  • Penyajian data dalam bentuk diagram  batang, diagram garis, diagram lingkaran, grafik, tabel, dan bentuk visual;
  • Ukuran pemusatan dan penyebaran data tunggal dan data kelompok;
  • Aturan

 

  

No Soal

1

Kompetensi

Memahami, mengaplikasikan, dan bernalar yang lebih tinggi untuk menyelesaikan permasalahan terkait operasi bilangan (penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian, dan gabungannya), beserta sifat-si

Sub Kompetensi

Pengetahuan dan Pemahaman

Bentuk Soal

Pilihan Ganda (PG)

Kunci

C



Mirna akan memproduksi dua jenis kue dengan modal Rp8.000.000,00. Biaya produksi kue bolu sebesar Rp15.000,00 per kotak dan dijual dengan laba 40%. Sedangkan biaya produksi kue brownies sebesar Rp20.000,00 per kotak dan dijual dengan laba 35%. Setiap harinya, Mirna dapat memproduksi paling banyak 500 kotak kue.

 

No Soal

2

Kompetensi

Aljabar

Sub Kompetensi

Memahami, mengaplikasikan, dan bernalar yang lebih tinggi untuk menyelesaikan permasalahan terkait program linear

Bentuk Soal

PGK Kategori

Kunci

Pernyataan
A. Salah
B. Salah
C. Benar

Apabila Mirna ingin memperoleh keuntungan maksimum, tentukan
Benar atau Salah untuk setiap pernyataan berikut!

#

Pernyataan

Benar

Salah

A.

Mirna harus memproduksi 200 kotak kue bolu.

 

 

B.

Mirna  harus  memproduksi  kue  brownies lebih banyak.

 

 

C.

Keuntungan maksimum  yang dapat diperoleh Mirna adalah Rp3.100.000,00.

 

 


No Soal

3

Kompetensi

Memahami, mengaplikasikan, bernalar yang lebih dan tinggi untuk menyelesaikan permasalahan terkait hubungan dua sudut, dua garis, dan dua bidang

Sub Kompetensi

Bentuk Soal

PGK Kategori

Kunci

Pernyataan
A. Benar
B. Benar
C. Salah

Tentukan Benar atau Salah untuk setiap pernyataan berikut terkait dengan besar sudut pada trapesium 𝐴𝐵𝐶𝐷!




No Soal

4

Kompetensi

Geometri dan Pengukuran (Materi)
Pengukuran (Submateri)
Memahami, mengaplikasikan, bernalar yang lebih dan tinggi untuk enyelesaikan permasalahan terkait keliling dan luas bangun datar

Sub Kompetensi

Bentuk Soal

Pilihan Ganda (PG)

Kunci

B

Putuskan apakah dengan tambahan informasi Pernyataan (1) dan
Pernyataan (2) berikut cukup untuk menjawab pertanyaan tersebut!
(1)  Luas trapesium ABCD = 24. 
(2)  BC = 10 dan CD = 5.

Pernyataan (1) SAJA cukup untuk menjawab pertanyaan, tetapi Pernyataan (2) SAJA tidak cukup. 

Pernyataan (2) SAJA cukup untuk menjawab pertanyaan, tetapi Pernyataan (1) SAJA tidak cukup.

DUA pernyataan BERSAMA-SAMA cukup untuk menjawab pertanyaan, tetapi SATU pernyataan SAJA tidak cukup.

Pernyataan (1) SAJA cukup untuk menjawab pertanyaan dan Pernyataan (2) SAJA cukup.

Pernyataan (1) dan Pernyataan (2) tidak cukup untuk menjawab pertanyaan.

Suatu tangga dengan panjang 6 meter disandarkan pada dinding vertikal. Sudut yang dibentuk tangga dengan lantai adalah 60°.

No Soal

5

Kompetensi

Memahami, mengaplikasikan, dan bernalar yang lebih tinggi untuk menyelesaikan permasalahan terkait Perbandingan trigonometri (sinus, kosinus, tangen, kotangen, sekan, kosekan)

Sub Kompetensi

Bentuk Soal

Pilihan Ganda (PG)

Kunci

C

Tinggi dinding yang disentuh ujung atas tangga adalah ....

3 meter

3√2 meter

3√3 meter

4√2 meter

4√3 meter

Rata-rata nilai ulangan 17 murid dari skala 100 adalah 83. Ada 3 murid yang mengikuti ujian susulan sehingga rata-rata nilai ulangan dari 20 murid menjadi 82.

No Soal

6

Kompetensi

Data dan Peluang (Materi)
Data (Submateri)
Memahami, mengaplikasikan, dan bernalar yang lebih tinggi untuk menyelesaikan permasalahan terkait ukuran pemusatan dan penyebaran data tunggal dan data k

Sub Kompetensi

Bentuk Soal

PGK MCMA

Kunci

Pernyataan 1, Pernyataan 2, Pernyataan 3, dan Pernyataan 4

Tentukan semua pernyataan berikut yang benar terkait dengan nilai ketiga murid yang mengikuti ujian susulan! Jawaban benar lebih dari satu.

Jumlah nilai ketiga murid yang mengikuti ujian susulan adalah 229.

Rata-rata nilai ketiga murid yang mengikuti ujian susulan lebih dari 70.

Nilai terendah dari ketiga murid yang mengikuti ujian susulan tidak kurang dari 29.

Nilai tertinggi dari ketiga murid yang mengikuti ujian susulan lebih dari 76.

Jangkauan data nilai ketiga murid yang mengikuti ujian susulan lebih dari dari 72.

Fungsi didefinisikan oleh 


No Soal

7

Kompetensi

Memahami, mengaplikasikan, dan bernalar yang lebih tinggi untuk menyelesaikan permasalahan terkait domain, kodomain, daerah hasil (range), dan representasi fungsi linear, kuadrat, dan rasional dalam berbagai bentuk

Sub Kompetensi

Bentuk Soal

PGK Kategori

Kunci

Pernyataan
A. Benar
B. Salah
C. Benar

Tentukan Benar atau Salah pada setiap pernyataan berikut yang terkait dengan grafik fungsi !




Tagihan listrik bulanan di sebuah apartemen dihitung berdasarkan jumlah energi listrik (dalam kWh) yang digunakan. Apartemen tersebut masih menggunakan meteran listrik yang berbeda dari penggunaan token.

Biaya tagihan listrik dihitung dengan rumus:



Keterangan:      


 : total tagihan listrik (dalam rupiah)

: jumlah pemakaian energi listrik (kwh)

Andi merupakan salah satu penghuni apartemen tersebut yang menerima tagihan pembayaran listrik seperti terlihat pada gambar berikut:

Dia menyadari bahwa penggunaan listrik sebulan terakhir lebih dari penggunaan listrik biasanya.

No Soal

8

Kompetensi

Memahami, mengaplikasikan, dan bernalar yang lebih tinggi untuk menyelesaikan permasalahan terkait invers fungsi dan representasinya

Sub Kompetensi

Bentuk Soal

PGK MCMA

Kunci

A dan B

Berdasarkan informasi tersebut, biasanya berapa besar penggunaan listrik di apartemen Andi?

Pilihlah jawaban yang benar! Jawaban benar lebih dari satu.

85 kWh

90 kWh

100 kWh

120 kWh

137 kWh

Pak Andi akan mempresentasikan desain gedung berukuran 60 cm × 60 cm menggunakan proyektor ke layar berukuran 2,4 meter × 1,8 meter yang dipasang di depan ruang rapat (orientasi horizontal). Proyektor menghasilkan pembesaran proporsional tergantung jaraknya dari layar.

Pak Andi menempatkan proyektor dengan jarak yang menghasilkan skala pembesaran seperti terlihat pada gambar berikut:

No Soal

9

Kompetensi

Memahami, mengaplikasikan, dan bernalar yang lebih tinggi untuk menyelesaikan permasalahan terkait transformasi geometri (translasi, refleksi, rotasi, dan dilatasi, serta komposisinya) dari titik

Sub Kompetensi

Bentuk Soal

PGK Kategori

Kunci

Pernyataan
A. Benar
B. Benar
C. Salah

Bagaimanakah tampilan desain gedung di layar?

Tentukan Benar atau Salah pada setiap pernyataan berikut!

#

Pernyataan

Benar

Salah

A.

Perbandingan ukuran tampilan desain di layar adalah 1 : 1.

 

 

B.

Ukuran panjang dan lebar tampilan desain pada layar adalah lebih dari 1 meter.

 

 

C.

Terdapat bagian gambar asli desain yang terpotong dalam tampilan pada layar.

 

 

Luki adalah panitia bazar di sekolahnya. Dia mendapat tugas dari ketua pelaksana untuk membuat kupon. Dia ingin di setiap kupon memiliki kode akses yang unik. Kode akses kupon bazar itu memiliki lima karakter dengan format sebagai berikut:

AXBYC

 

No Soal

10

Kompetensi

Memahami, mengaplikasikan, dan bernalar yang lebih tinggi untuk menyelesaikan permasalahan terkait aturan pencacahan (aturan penjumlahan, aturan perkalian, permutasi, dan kombinasi)

Sub Kompetensi

Bentuk Soal

Pilihan Ganda (PG)

Kunci

C

dengan A, B, dan C menyatakan huruf, serta X dan Y menyatakan angka. Tidak boleh ada angka dan huruf yang diulang. Berapakah berapa banyak kode akses berbeda yang dapat dibuat?

1.263.600

1.352.000

1.404.000

1.423.656

1.757.600

 Link selengkapnya Link Tes Simulasi

https://pusmendik.kemdikbud.go.id/tka/tka/view/mata-pelajaran-wajib/sma